Dinkes-LPA Mataram pastikan layanan kesehatan anak dan perempuan terjamin

id Dinas Kesehatan,Kota Mataram,kesehatan korban,layanan kesehatan,anak,perempuan

Dinkes-LPA Mataram pastikan layanan kesehatan anak dan perempuan terjamin

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan (baju korpri tiga dari kiri) saat menerima Anggota DPRD Kota Mataram sekaligus Pembina Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram (baju batik coklat) Nyayu Ernawati, bersama jajaran LPA. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersinergi memastikan jaminan layanan kesehatan setiap kasus yang melibatkan anak dan perempuan.

"Langkah itu dilakukan untuk memastikan setiap kasus yang melibatkan anak dan perempuan, terutama terkait dengan kekerasan, mendapatkan penanganan kesehatan optimal dan tepat waktu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.

Baca juga: Layanan kesehatan di Mataram dapat porsi besar dari DBHCHT

Ia mengatakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, pihaknya berkomitmen menjalin sinergi bersama berbagai pihak, salah satunya dengan LPA.

Dinkes Kota Mataram selalu terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menangani masalah kesehatan.

Siapa pun itu, lanjutnya, bisa berdiskusi dan konsultasi dengan Dinas Kesehatan terkait masalah kesehatan, termasuk kasus-kasus yang melibatkan anak atau perempuan.

Baca juga: RSUD Mataram menargetkan poliklinik ibu dan anak dicanangkan April 2024

Misalnya, untuk kasus kekerasan anak dan perempuan dalam hal medis diperlukan tindakan untuk visum dan pemeriksaan lainnya.

"Kami siap memberikan pelayanan yang cepat dan tepat agar hasil juga lebih akurat. Mengingat kecepatan dalam menangani kasus-kasus semacam ini sangat krusial," katanya.

Selain menangani kasus kekerasan, Dinas Kesehatan juga tetap fokus memastikan keberlanjutan fasilitas kesehatan yang bisa diakses oleh korban atau pelaku, sesuai dengan kebutuhan medis mereka.

"Dalam hal layanan kesehatan, kami tidak membedakan baik pelaku maupun korban, sebab semua berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. Itu jadi prinsip dasar kami," katanya.

Baca juga: layanan primer terintegrasi diterapkan di puskesmas Mataram

Dia menilai kerja sama dengan LPA Kota Mataram sangat penting, terutama dalam mengawal kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Dengan demikian, kami bisa memastikan ketika ada indikasi kekerasan atau masalah lainnya, termasuk disabilitas, Dinkes siap menanggapi dengan memberikan penanganan medis yang diperlukan," katanya.

Baca juga: Sebanyak 11 puskesmas di Mataram siapkan inovasi layanan unggulan