Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyerahkan pengelolaan Pantai Lawata pada investor dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Mahfud dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis, mengatakan Penjabat (Pj) Wali Kota Bima Mohammad Rum pada Mei lalu telah memaparkan langkah yang diusulkan untuk perbaikan Pantai Lawata, antara lain revitalisasi infrastruktur, peningkatan aksesibilitas, dan pembangunan fasilitas publik, seperti pembangunan 'tracking' mangrove dan pembuatan sarana panjat tebing.
"Tujuan utama dari usulan tersebut adalah penataan kawasan Lawata dan kawasan Amahami untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi para pedagang dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya.
Pantai Lawata sudah menjadi tempat wisata sejak tahun 1960-an dan aktif dibuka hingga sekarang yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima hingga sekarang.
Baca juga: Kota Bima kembangkan Lawata-Kolo destinasi wisata unggulan
Pantai Lawata sendiri merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Bima. Kerap kali, dikunjungi oleh masyarakat setempat, wisatawan lokal maupun asing sebagai bagian dari tujuan wisata-nya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Bima terus berinovasi melakukan pengelolaan serta pengembangan terhadap Pantai Lawata, baik dari aspek infrastruktur hingga pada penyediaan wahana dan hiburan di dalamnya.
Mahfud juga mengatakan, guna mendukung serta meningkatkan pengelolaan Pantai Lawata agar dikelola secara profesional sehingga diyakini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, memang diperlukan dan ditangani secara profesional.
"Beberapa hari lalu telah dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kota Bima bersama investor yang akan mengelola Pantai Lawata. Semua fasilitas yang dimiliki saat ini akan dilengkapi oleh pengelola yang baru yakni oleh investor," terang Mahfud.
Baca juga: Pertamina bersama pihak terkait teliti fenomena di Pantai Lawata Bima
Ia menepis bahwa ada yang menyebut nasib Pantai Lawata sedang di ujung tanduk.
"Tidak benar jika ada yang menyebut bahwa Lawata di ujung tanduk, bahkan Lawata akan semakin dipercantik lewat tangan profesional," ucapnya.
Tujuan utama diserahkan pengelolaan Pantai Lawata ke investor agar lokasi wisata andalan Pemerintah Kota Bima tersebut bisa lebih dikenal, dapat mendatangkan turis lokal, turis mancanegara karena ditangani secara profesional.
"Dengan begitu, PAD dapat meningkat dan Lawata semakin diminati oleh masyarakat secara luas," katanya.
Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Mahfud dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis, mengatakan Penjabat (Pj) Wali Kota Bima Mohammad Rum pada Mei lalu telah memaparkan langkah yang diusulkan untuk perbaikan Pantai Lawata, antara lain revitalisasi infrastruktur, peningkatan aksesibilitas, dan pembangunan fasilitas publik, seperti pembangunan 'tracking' mangrove dan pembuatan sarana panjat tebing.
"Tujuan utama dari usulan tersebut adalah penataan kawasan Lawata dan kawasan Amahami untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi para pedagang dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya.
Pantai Lawata sudah menjadi tempat wisata sejak tahun 1960-an dan aktif dibuka hingga sekarang yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima hingga sekarang.
Baca juga: Kota Bima kembangkan Lawata-Kolo destinasi wisata unggulan
Pantai Lawata sendiri merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Bima. Kerap kali, dikunjungi oleh masyarakat setempat, wisatawan lokal maupun asing sebagai bagian dari tujuan wisata-nya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Bima terus berinovasi melakukan pengelolaan serta pengembangan terhadap Pantai Lawata, baik dari aspek infrastruktur hingga pada penyediaan wahana dan hiburan di dalamnya.
Mahfud juga mengatakan, guna mendukung serta meningkatkan pengelolaan Pantai Lawata agar dikelola secara profesional sehingga diyakini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, memang diperlukan dan ditangani secara profesional.
"Beberapa hari lalu telah dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kota Bima bersama investor yang akan mengelola Pantai Lawata. Semua fasilitas yang dimiliki saat ini akan dilengkapi oleh pengelola yang baru yakni oleh investor," terang Mahfud.
Baca juga: Pertamina bersama pihak terkait teliti fenomena di Pantai Lawata Bima
Ia menepis bahwa ada yang menyebut nasib Pantai Lawata sedang di ujung tanduk.
"Tidak benar jika ada yang menyebut bahwa Lawata di ujung tanduk, bahkan Lawata akan semakin dipercantik lewat tangan profesional," ucapnya.
Tujuan utama diserahkan pengelolaan Pantai Lawata ke investor agar lokasi wisata andalan Pemerintah Kota Bima tersebut bisa lebih dikenal, dapat mendatangkan turis lokal, turis mancanegara karena ditangani secara profesional.
"Dengan begitu, PAD dapat meningkat dan Lawata semakin diminati oleh masyarakat secara luas," katanya.