Mataram (Antaranews NTB) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, memantau keberadaan jaringan teroris di daerah yang mungkin saja masih bersembunyi di tengah masyarakat.

"Persoalan ini tetap dalam pantauan kita. Secara keseluruhan penindakannya memang dari Densus, kalau kita lebih ke pembinaan," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Achmat Juri di Mataram, Rabu.

Dalam giat pemantauannya, kepolisian menurunkan peran intelijen. Dalam penugasannya, pihak kepolisian lebih mengedepankan peran deteksi dini di lapangan.

"Pola itu sudah kita lakukan. Penyebaran kekuatan intelijen di lapangan lebih kita kedepankan," ujarnya.

Pascaaksi teror bom di Surabaya dan diresahkan kembali dengan aksi pada Rabu (16/5) pagi di Mapolda Riau, seluruh jajaran kepolisian meningkatkan pola pengamanan di seluruh markas maupun asrama Polri, termasuk objek vital negara, pusat keramaian warga dan rumah ibadah.

Bahkan untuk Mapolda NTB, pihak kepolisian telah menerapkan akses masuk satu pintu dengan pemeriksaan ketat yang berlaku bagi para pengunjungnya.

Petugas kepolisian yang berjaga baik yang ada di markas maupun pelaksana patroli lapangan, telah dilengkapi dengan persenjataan laras panjang dan rompi pelindung antipeluru. (*)

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Nur Imansyah
Copyright © ANTARA 2024