Mataram (Antaranews NTB) - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat di provinsi itu.
"Mengantisipasi dampak lingkungan yang tidak baik karena pemakaian energi fossil maupun effect pemanasan global, kami bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat NTB seperti panas bumi/geotermal, solar cell, tekhnologi kincir maupun intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan," kata Hj Sitti Rohmi di Mataram, Jumat, terkait komitmen Zul-Rohmi terhadap isu pelestarian lingkungan dan energi terbarukan.
Ia mengatakan, semua teknologi tersebut ramah lingkungan dan lebih efisien jika dikonsumsi untuk kepentingan massal. Sehingga, percepatan pemakaian energi terbarukan harus segera disosialisasikan dan dipraktekkan untuk masyarakat NTB agar dipahami secara holistik. Misalnya listrik, masyarakat NTB di wilayah terpencil perlu difasilitasi atau dibuatkan tenaga surya/solar cell, tekhnologi urbin kincir ataupun panas bumi.
Ia memastikan penggalakkan pemakaian energi terbarukan untuk warga di NTB sebagai respon makin lemahnya daya dukung lingkungan akibat pemakaian energi yang tidak ramah lingkungan. Selain boros dan tidak ramah lingkungan, energi fossil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang CO2 yang berbahaya tersebut.
Menurut Sitti Rohmi, paket Jilbab Ijo Zulhmi menilai pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu cara mengurangi beban ekonomi warga NTB akibat lonjakan kebutuhan hidup semua sektor kehidupan.
"Sebagai salah satu solusi energi alternatif, Zul Rohmi akan membuat roadmap pemakaian/percontohan energi terbarukan, khususnya listrik di desa terpencil yang tidak ada jaringan Listrik PLN," ujarnya.
Untuk isu bio diversity atau keanekaragaman hayati, Sitti Rohmi menambahkan di wilayah NTB akan memberikan perhatian khusus dan bertekad melindungi kawasan endemik yang tingkat keanekaragaman hayati nya tinggi.
"Kawasan Geo Park Rinjani harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Tujuannya untuk kesinambungan dan mempertahankan ekosistem wilayah tersebut," terangnya.
Sementara itu untuk isu intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan , ungkap Sitti Rohmi, pihaknya akan memberikan bukti kepada masyarakat NTB tentang pentingnya mengembangkan varietas unggul melalui rekayasa teknologi yang berdampak positif.
"Untuk itu Zul Rohmi akan menggandeng pakar pakar teknologi pangan dan pertanian di NTB untuk mengembangkan budi daya tanaman unggul," tegasnya.
Untuk diketahui bahwa saat ini Dr Zul bersama Tim dari Universitas Tekhnologi Samawa (UTS) telah melakukan uji coba penanaman bibit kurma varietas unggul di kawasan bukit di lingkungan UTS beberapa waktu lalu.
Diprediksi tiga tahun ke depan, Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun kurma yang berbuah ranum. Selain Kurma, Sumbawa juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat. Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit Kurma, Tin dan Zaitun di lahan seluas satu hektare yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi, atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Quran. (*)
"Mengantisipasi dampak lingkungan yang tidak baik karena pemakaian energi fossil maupun effect pemanasan global, kami bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat NTB seperti panas bumi/geotermal, solar cell, tekhnologi kincir maupun intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan," kata Hj Sitti Rohmi di Mataram, Jumat, terkait komitmen Zul-Rohmi terhadap isu pelestarian lingkungan dan energi terbarukan.
Ia mengatakan, semua teknologi tersebut ramah lingkungan dan lebih efisien jika dikonsumsi untuk kepentingan massal. Sehingga, percepatan pemakaian energi terbarukan harus segera disosialisasikan dan dipraktekkan untuk masyarakat NTB agar dipahami secara holistik. Misalnya listrik, masyarakat NTB di wilayah terpencil perlu difasilitasi atau dibuatkan tenaga surya/solar cell, tekhnologi urbin kincir ataupun panas bumi.
Ia memastikan penggalakkan pemakaian energi terbarukan untuk warga di NTB sebagai respon makin lemahnya daya dukung lingkungan akibat pemakaian energi yang tidak ramah lingkungan. Selain boros dan tidak ramah lingkungan, energi fossil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang CO2 yang berbahaya tersebut.
Menurut Sitti Rohmi, paket Jilbab Ijo Zulhmi menilai pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu cara mengurangi beban ekonomi warga NTB akibat lonjakan kebutuhan hidup semua sektor kehidupan.
"Sebagai salah satu solusi energi alternatif, Zul Rohmi akan membuat roadmap pemakaian/percontohan energi terbarukan, khususnya listrik di desa terpencil yang tidak ada jaringan Listrik PLN," ujarnya.
Untuk isu bio diversity atau keanekaragaman hayati, Sitti Rohmi menambahkan di wilayah NTB akan memberikan perhatian khusus dan bertekad melindungi kawasan endemik yang tingkat keanekaragaman hayati nya tinggi.
"Kawasan Geo Park Rinjani harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Tujuannya untuk kesinambungan dan mempertahankan ekosistem wilayah tersebut," terangnya.
Sementara itu untuk isu intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan , ungkap Sitti Rohmi, pihaknya akan memberikan bukti kepada masyarakat NTB tentang pentingnya mengembangkan varietas unggul melalui rekayasa teknologi yang berdampak positif.
"Untuk itu Zul Rohmi akan menggandeng pakar pakar teknologi pangan dan pertanian di NTB untuk mengembangkan budi daya tanaman unggul," tegasnya.
Untuk diketahui bahwa saat ini Dr Zul bersama Tim dari Universitas Tekhnologi Samawa (UTS) telah melakukan uji coba penanaman bibit kurma varietas unggul di kawasan bukit di lingkungan UTS beberapa waktu lalu.
Diprediksi tiga tahun ke depan, Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun kurma yang berbuah ranum. Selain Kurma, Sumbawa juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat. Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit Kurma, Tin dan Zaitun di lahan seluas satu hektare yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi, atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Quran. (*)