Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga di kota ini agar tidak panik berlebihan terhadap pemberitaan tentang anak cuci darah, namun orang tua harus tetap waspada.

"Pemberitaan soal banyaknya anak yang sedang cuci darah di Jakarta tidak benar. Itu kasus biasa yang ditangani dan sudah diklarifikasi oleh rumah sakitnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat,

Pernyataan itu disampaikan menyikapi kekhawatiran berlebihan dari para orang tua terhadap anak-anak dampak dari pemberitaan tersebut.

Dikatakan, kabar itu diharapkan tidak membuat masyarakat panik, gelisah dan takut terutama para orang tua, namun kewaspadaan harus tetap dikedepankan dengan menjaga makanan sehat dan bergizi.

"Masyarakat jangan terlalu panik, jika sekarang banyak anak cuci darah sebab itu hal yang biasa," katanya.

Menurutnya, untuk mengetahui secara pasti jumlah kasus anak yang cuci darah bisa dikonfirmasi di rumah sakit. Kalau dari Dinas Kesehatan, untuk cuci darah anak harus dilihat data riil terlebih dahulu. Sementara sebagai langkah pencegahan, Dinkes tetap memberikan edukasi kepada orang tua dan anak-anak untuk mengurangi makanan instan.

"Karena ini bukan untuk penyakit ginjal saja, tetapi bisa muncul penyakit lainnya. Jadi sebisa mungkin kurangi makanan instan dan banyak makan buah-buahan serta sayuran," katanya.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati sebelumnya menyebutkan, hingga saat ini RSUD Kota Mataram belum ada menangani kasus anak gagal ginjal.

Namun berbagai peralatan dan obat-obatan, serta kebutuhan habis pakai lainnya tetap disiapkan karena ketika ada temuan kasus maka pasien harus mendapatkan obat dalam hitungan jam.

Baca juga: Distan Mataram buka layanan vaksin gratis untuk hewan kesayangan
Baca juga: Dinkes Mataram: PP penyediaan alat kontrasepsi remaja upaya perlindungan hukum

"Pasien gagal ginjal harus cuci darah karena ginjalnya tidak berfungsi," katanya.

Selain itu, RSUD Kota Mataram juga sudah menyiapkan alat cuci darah untuk pasien anak yang menderita gagal ginjal. Alat-alat tersebut sudah disiapkan sekitar tahun 2022 ketika adanya kasus gagal ginjal pada kalangan anak-anak seiring merebaknya kasus gagal ginjal akibat obat sirop.

"Saat ini kami punya lima unit alat cuci darah untuk pasien anak, sebagai langkah antisipasi adanya pasien anak gagal ginjal. Tapi Alhamdulillah, belum ada pasien anak gagal ginjal," katanya lagi.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024