Kemenkes mendorong keterlibatan lintas sektor dukung PHBS anak

id PHBS,Perilaku hidup bersih,Kemenkes,Kesehatan anak

Kemenkes mendorong keterlibatan lintas sektor dukung PHBS anak

Ketua Tim Kerja Partisipasi Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ira Octaviana Madjid SKM., MKM, menjelaskan soal PHBS pada anak dalam diskusi kesehatan di Jakarta pada Selasa (15/7/2025). (ANTARA/Sri Dewi Larasati)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Kerja Partisipasi Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ira Octaviana Madjid SKM., MKM, mendorong perlunya keterlibatan lintas sektor dalam upaya mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya pada anak-anak.

"Kita memang harus bersama-sama berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan satu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya perubahan perilaku," kata Ira dalam diskusi kesehatan di Jakarta pada Selasa.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan data menunjukkan bahwa hanya sekitar 50–60 persen masyarakat Indonesia yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dalam upaya mendukung perilaku tersebut khususnya pada anak-anak, diperlukan melalui edukasi hingga dukungan nyata dalam bentuk sarana dan prasarana.

Namun, kata Ira, dalam upaya membiasakan PHBS terutama di sekolah khususnya di daerah masih menjadi tantangan terbesar karena proses perubahan yang tidak bisa instan.

"Kadangkala kita juga dihadapkan dengan dukungan dari sisi misalnya anggaran karena dianggap ketika kita melakukan edukasi itu seperti membuang garam di lautan. Jadi tidak langsung terbentuk, perubahan perilaku ini butuh waktu yang lama tentu menjadi tantangan kita," imbuh dia.

Baca juga: Vaksin HPV tak sebabkan kemandulan

Dia menegaskan upaya pembiasaan PHBS membutuhkan proses panjang dan konsistensi, bahkan kemungkinan hasil nyata baru bisa terlihat dalam waktu lima tahun atau lebih. Oleh karena itu, Kemenkes menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar inisiatif ini dapat berjalan optimal.

"Karena kita bicara tentang pembudayaan hidup sehat dan itu tidak bisa sebentar. Tantangan terbesar adalah lebih kepada bagaimana meyakinkan bahwa perubahan ini bisa berhasil dengan adanya kolaborasi dari semua pihak," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes-Kemendikdasmen upayakan edukasi kesehatan gigi

Ira juga menambahkan dalam mendukung upaya PHBS pada anak-anak, salah satunya dengan perlunya keterlibatan orang tua.

Meskipun anak-anak kerap menghabiskan banyak waktu di sekolah, namun keluarga tetap menjadi fondasi dalam mendukung kebiasaan perilaku tersebut.

"Kembali lagi ketika tidak didukung dengan adanya peran dari orang tua sebagai lini terdepan untuk perubahan perilaku (PHBS) itu maka sia-sia," ujar dia.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.