Tingkatkan kewaspadaan penyakit menular jelang Idul Adha

id Penyakit menular,Kemenkes,PHBS,Idul Adha

Tingkatkan kewaspadaan penyakit menular jelang Idul Adha

Dirjen P2P Kemenkes RI saat ditemui usai acara "Apresiasi dan Pembelajaran Program Komunikasi Risiko Pemberdayaaan Masyarakat dan Dukungan Vaksinasi COVID-19" di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (26/6/2023) (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) -
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkess) RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kewaspadaan terhadap penyakit menular terus ditingkatkan menjelang Idul Adha 1444 Hijjriah.
 
"Kita terus meningkatkan kewaspadaan terhadap beberapa penyakit menular yang mengancam, juga terus melakukan pengawasan di Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah, apalagi menjelang libur panjang (Idul Adha)," kata Maxi saat ditemui di Jakarta, Senin.
 
Maxi mengatakan meski pandemi COVID-19 sudah dinyatakan berakhir oleh Presiden, Kemenkes selalu aktif memberikan imbauan dan peringatan terhadap potensi penyakit menular yang bisa muncul kepada seluruh Dinas Kesehatan di daerah. Ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, utamanya pada kelompok lanjut usia (lansia), disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
 
"Kita perlu melakukan edukasi, komunikasi risiko, kepada kelompok lansia, disabilitas, dan kelompok rentan lain terkait wabah penyakit menular yang baru, karena keberhasilan kita dalam menangani COVID-19 perlu dimanfaatkan untuk menangani wabah lainnya," ujar dia.
 
Dia menuturkan masyarakat harus tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari ancaman penyakit menular. "Pak Presiden sudah mengumumkan kita endemi. Endemi bukan berarti penyakitnya sudah selesai, virusnya masih ada, hanya saja sudah dianggap penyakit biasa. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada, kalau flu, sakit, lebih baik pakai masker, PHBS juga terus dilakukan, dan yang belum vaksin segera vaksin," ucap dia.

Baca juga: Kemenkes temukan 20.783 kasus sifilis tahun 2022
Baca juga: Bupati Banyuwangi luncurkan program Kampung Cerdik
 
Dia menjelaskan saat ini pemerintah sedang menyusun program vaksinasi rutin yang akan diprioritaskan kepada para lanjut usia (lansia).  "World Health Organization (WHO) merekomendasikan vaksinasi COVID-19 perlu diintegrasikan ke vaksinasi rutin berdasarkan siklusnya, dan lansia akan masuk vaksinasi program rutin. Pemerintah akan menanggung untuk lansia, karena angka kematiannya tinggi," katanya.
 
Kemenkes bekerja sama dengan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) dan lembaga nirlaba Save the Children menyelenggarakan acara "Apresiasi dan Pembelajaran Program Komunikasi Risiko Pemberdayaan Masyarakat dan Dukungan Vaksinasi COVID-19" di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Acara ini bertujuan untuk menjangkau layanan vaksinasi yang lebih luas kepada masyarakat, termasuk kelompok rentan.