Pembangunan kawasan Samota Sumbawa tak berdampak bagi hiu paus

id samota,pembangunan sumbawa,pulau sumbawa,teluk saleh,hiu paus,pulau moyo,gunung tambora,nusa tenggara barat,ekonomi biru

Pembangunan kawasan Samota Sumbawa tak berdampak bagi hiu paus

Sejumlah ilmuwan melakukan aktivitas riset dari atas kapal bagang di Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Ho-Konservasi Indonesia)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan pembangunan kawasan Samota yaitu akronim dari Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora, di Pulau Sumbawa, tidak berdampak terhadap ekosistem ikan hiu paus.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Muslim mengatakan skema pengelolaan kawasan Samota berbasis ekonomi biru agar pembangunan selaras dengan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan ekosistem laut.

"Samota termasuk salah satu kawasan yang direkomendasikan sebagai kawasan ekonomi cepat tumbuh," ujar Muslim dalam pernyataan di Mataram, Rabu.

Muslim menuturkan pemerintah memperluas cakupan kawasan konservasi untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam kelautan dan perikanan secara arif dan bijak, sehingga hiu paus yang bernama latin Rhincodon typus tidak akan terganggu atas pembangunan yang dilakukan di Samota.

Baca juga: Samota jadi episentrum pembangunan ekonomi biru di Sumbawa

Menurut dia, konservasi tidak membatasi nelayan menangkap ikan dan konservasi tidak membatasi investasi yang masuk ke kawasan tersebut.

"Inti konservasi adalah mengatur optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara arif dan bijak tanpa menyentuh zona inti yang menjadi tabungan ekologi kita dalam jangka panjang," pungkas Muslim.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, Pemerintah Provinsi NTB menetapkan Samota sebagai episentrum pembangunan ekonomi biru di Pulau Sumbawa.

Baca juga: Spesies baru ikan gobi kerdil ditemukan di Teluk Saleh Sumbawa

Samota merupakan kawasan yang strategis karena memiliki banyak potensi sumber daya alam, cagar biosfer dunia, dan melingkupi tiga kabupaten berupa Kabupaten Sumbawa, Dompu, dan Bima.

Salah satu hewan yang menjadi perhatian dunia adalah hiu paus. Ikan terbesar yang memakan plankton itu adalah spesies kunci di Teluk Saleh.

Berdasarkan riset yang dilakukan Yayasan Konservasi Indonesia pada tahun 2017 sampai 2022, Teluk Saleh memiliki 108 individu hiu paus dan menjadikan kawasan perairan di sana sebagai habitat hiu paus terbesar kedua setelah Teluk Cenderawasih di Papua Barat.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.