Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyediakan tujuh hektare lahan untuk budidaya tanaman singkong dalam mendukung keberadaan pabrik tepung tapioka di daerah setempat.
"Tahun ini kami menyediakan bibit singkong dan lahan tujuh hektare guna mendukung bahan baku untuk pabrik tepung tapioka yang ada saat ini," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Zaenal Arifin di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan pada tahun 2024 pemerintah daerah telah mengembangkan budidaya tanaman singkong untuk mendukung bahan baku pabrik tepung tapioka tersebut sekitar 2 hektare dan telah panen.
Kemudian padab2025 ini, pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk mengembangkan budidaya tanaman singkong dengan luas 7 hektare di wilayah Kecamatan Batukliang atau di lahan non sawah.
"Bibit yang ditanam tahun ini varietas sangat baik," katanya.
Baca juga: Pengadaan bibit singkong di Lombok Tengah dianggarkan Rp100 juta
Ia mengatakan dengan luas tanam 7 hektare tersebut bisa menghasilkan 12 ton per hektare, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pabrik tepung tapioka yang telah dibangun pemerintah tersebut.
"Program ini untuk mendukung keberadaan pabrik tepung tapioka tersebut," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah menyatakan pabrik tepung tapioka di Pancor Dao, Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang sudah mulai beroperasi sejak diresmikan pada 2024.
"Pabrik tepung tapioka tersebut sudah beroperasi, namun produksi tepung sampai saat ini masih terkendala bahan baku singkong yang masih kurang," kata Sekretaris Disprindag Lombok Tengah Raden Roro Mulyaningsih.
Ia mengatakan hasil produksi tepung tapioka sudah mulai dipasarkan di masyarakat dengan kisaran harga Rp12.000 sampai Rp13.000 per kilogram.
Untuk melakukan produksi bahan baku masih mengambil dari Lombok Utara, Sengkol, Prabu, Pengembur, Jonggat dan Batukliang.
"Kami masih memakai varietas biasa, ubi mereka masih biasa. Saat ini hasil produksi pabrik tepung tapioka ini 500 kilogram per hari," katanya.
Pembangunan gedung pabrik tepung tapioka tersebut dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp12 miliar yang dikerjakan pada 2024.
