Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPJP) Wilayah Pulau Lombok, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama masyarakat melakukan normalisasi saluran air pada ruas Jalan Kediri - Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, mengatakan seiring kegiatan pemeliharaan jalan ruas Kediri - Kuripan sepanjang 5,3 kilometer ini pihaknya juga menindaklanjuti aspirasi pemerintah desa dan masyarakat terkait salah satu penyebab luapan air pada badan jalan karena banyak saluran air pinggir jalan ditutup beton permanen.
"Fokus utama kegiatan kali ini adalah normalisasi saluran air akibat endapan sedimen yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar, dan ke depannya perlu dilakukan pembongkaran pelat beton permanen yang menutupi saluran pinggir jalan," ujarnya di Lombok Barat, Selasa.
Baca juga: Antisipasi banjir, PUPR Mataram petakan titik sumbatan saluran air
Ia menjelaskan ruang milik jalan atau rumija merupakan area di kiri dan kanan badan jalan yang berfungsi sebagai ruang pengaman. Di dalamnya terdapat bahu jalan, saluran, hingga jalur utilitas.
Dari semua bagian tersebut, saluran air memiliki peran vital untuk memastikan aliran air tetap lancar. Namun, keberadaan sedimen, sampah, serta pelat beton permanen yang menutup saluran membuat fungsi aliran terganggu.
"Akibatnya, air berisiko meluap ke badan jalan, mempercepat kerusakan, dan mengganggu kelancaran lalu lintas," terang Sadimin.
Sadimin menambahkan tim bekerja membersihkan endapan tanah, sampah, dan hambatan lain dari dalam saluran, sekaligus mengidentifikasi titik-titik yang tertutup pelat beton permanen.
"Langkah ini dilakukan agar aliran air kembali lancar, mencegah genangan saat musim hujan, dan menjaga kondisi badan jalan tetap kering serta awet," ujarnya.
Baca juga: Normalisasi saluran dan sungai di Mataram antisipasi anomali cuaca
Kehadiran aparat desa turut memperkuat kegiatan ini. Kepala Desa Kediri Selatan, Kepala Dusun Terate, serta tokoh masyarakat setempat mendampingi tim di lapangan.
Kolaborasi ini lanjut Sadimin menegaskan penanganan saluran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan masyarakat, terutama dalam mencegah penutupan saluran secara permanen yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.
Melalui kegiatan rutin seperti ini, tim BPJP Wilayah Pulau Lombok memastikan fungsi jalan provinsi tetap terjaga. Mengingat jalan tidak hanya berperan sebagai sarana transportasi, tetapi juga menjadi urat nadi kehidupan masyarakat.
"Ketika saluran air bersih, bebas sedimen, serta tidak tertutup pelat beton, maka air hujan dapat mengalir dengan lancar, badan jalan terlindungi dari kerusakan, dan rasa aman serta nyaman masyarakat pun semakin terjamin," katanya.
Baca juga: Volume sampah di saluran Kota Mataram berkurang hingga 50 persen
Baca juga: Normalisasi saluran Lingkar Selatan untuk antisipasi banjir di Mataram
