Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan 941 vial atau 47.050 dosis vaksin polio melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap dua yang dilaksanakan mulai 12-18 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan target pelaksanaan layanan imunisasi polio tahap dua sama seperti tahap pertama, yakni 100,6 persen dengan jumlah sasaran sekitar 46.000 anak usia 0-7 tahun.
"Layanan imunisasi polio kita berikan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan sekolah, baik tingkat PAUD, TK, maupun SD," katanya.
Pemberian layanan di sejumlah fasilitas tersebut merupakan bagian dari program nasional untuk memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.
Ia mengatakan untuk memudahkan dan memaksimalkan layanan imunisasi polio, pihaknya menurunkan ratusan petugas kesehatan dari 11 puskesmas se-Kota Mataram. Hal itu bagian dari skenario untuk mencapai cakupan sesuai target yang ditetapkan 100,6 persen seperti realisasi cakupan pada PIN Polio tahap pertama.
Selain itu, dalam pelaksanaan PIN Polio tahap dua, Dinkes Kota Mataram tetap menjadwalkan kegiatan sweeping ke rumah-rumah sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Jadwal, sweeping kita laksanakan selama tiga hari setelah jadwal PIN Polio berakhir," katanya.
Sementara terkait cakupan imunisasi polio yang melebihi target 100 persen, menurutnya, diperoleh dari anak yang berasal dari luar daerah, tapi bersekolah di Kota Mataram. Sebagai pusat pendidikan, anak-anak yang sekolah di Kota Mataram juga berasal dari luar Kota Mataram, sehingga sebagian dari mereka tercatat menjadi cakupan imunisasi di Kota Mataram.
Baca juga: Dinkes Mataram imbau warga tak panik pemberitaan anak cuci darah
Baca juga: LINE Polio stage two in Mataram postponed a week
Sementara saat pemberian imunisasi polio, petugas Dinkes tidak membedakan dari mana anak berasal. Selama ada izin orang tua dan sekolah di Mataram, petugas memberikan tetes polio kepada sasaran.
"Jadi, data mereka tetap masuk ke Mataram. Karena itulah, kita kelebihan cakupan 6 persen," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan target pelaksanaan layanan imunisasi polio tahap dua sama seperti tahap pertama, yakni 100,6 persen dengan jumlah sasaran sekitar 46.000 anak usia 0-7 tahun.
"Layanan imunisasi polio kita berikan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan sekolah, baik tingkat PAUD, TK, maupun SD," katanya.
Pemberian layanan di sejumlah fasilitas tersebut merupakan bagian dari program nasional untuk memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.
Ia mengatakan untuk memudahkan dan memaksimalkan layanan imunisasi polio, pihaknya menurunkan ratusan petugas kesehatan dari 11 puskesmas se-Kota Mataram. Hal itu bagian dari skenario untuk mencapai cakupan sesuai target yang ditetapkan 100,6 persen seperti realisasi cakupan pada PIN Polio tahap pertama.
Selain itu, dalam pelaksanaan PIN Polio tahap dua, Dinkes Kota Mataram tetap menjadwalkan kegiatan sweeping ke rumah-rumah sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Jadwal, sweeping kita laksanakan selama tiga hari setelah jadwal PIN Polio berakhir," katanya.
Sementara terkait cakupan imunisasi polio yang melebihi target 100 persen, menurutnya, diperoleh dari anak yang berasal dari luar daerah, tapi bersekolah di Kota Mataram. Sebagai pusat pendidikan, anak-anak yang sekolah di Kota Mataram juga berasal dari luar Kota Mataram, sehingga sebagian dari mereka tercatat menjadi cakupan imunisasi di Kota Mataram.
Baca juga: Dinkes Mataram imbau warga tak panik pemberitaan anak cuci darah
Baca juga: LINE Polio stage two in Mataram postponed a week
Sementara saat pemberian imunisasi polio, petugas Dinkes tidak membedakan dari mana anak berasal. Selama ada izin orang tua dan sekolah di Mataram, petugas memberikan tetes polio kepada sasaran.
"Jadi, data mereka tetap masuk ke Mataram. Karena itulah, kita kelebihan cakupan 6 persen," katanya.