Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa menguat didukung meningkatnya prospek penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah naik 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp15.928 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.955 per dolar AS.
 
"Rupiah diperkirakan akan dibuka menguat terhadap dolar AS didukung oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September hingga hampir 50 persen," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
 
Namun, penguatan rupiah masih akan terbatas karena investor masih menantikan data inflasi produsen AS malam ini.
 
Pada Juli 2024, inflasi inti AS diperkirakan naik 0,2 persen secara month on month (mom), namun turun dari 3 persen ke 2,7 persen secara year on year (yoy).

Lukman memprediksi rupiah akan bergerak direntang Rp15.900 per dolar AS sampai dengan Rp16.000 per dolar AS pada perdagangan hari ini.



Baca juga: Harga emas hari ini meroket naik Rp18 ribu jadi Rp1,419 juta per gram
Baca juga: Harga saham hari ini menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Ahmad Khaerul Arham
Copyright © ANTARA 2024