Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne dan Festival Indonesia Inc kembali akan menggelar Festival Indonesia (FI) 2024 untuk mempromosikan budaya dan potensi alam Indonesia sekaligus memperingati HUT Ke-79 RI.
Konsul Jenderal RI Melbourne, Kuncoro Giri Waseso dalam rilis KJRI Melbourne yang diterima Selasa menyampaikan bahwa Festival Indonesia termasuk acara yang dinantikan warga Melbourne.
"Acara ini merupakan bentuk sinergi antara masyarakat dan KJRI yang selalu kami dukung," sebut Waseso.
Menurut Waseso tahun lalu FI mendapat sambutan luar biasa dengan didatangi 5.000 pengunjung dari segala penjuru kota Melbourne. Waseso berharap FI tahun ini akan dipadati 6.000 pengunjung baik dari diaspora Indonesia maupun warga lokal dan warga asing yang berada di Melbourne.
Menurut ketua panitia Celyanda Goeltom, FI kali ini akan lebih menyoroti potensi alam wilayah Indonesia Timur secara keseluruhan, khususnya Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengusung tema "Merajut Budaya dan Pertumbuhan Indonesia Timur".
"Memang sudah saatnya ya Indonesia Timur menjadi sorotan utama karena keindahan alam dan potensi yang dimiliki, ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia "The New Bali," sebut Goeltom.
Baca juga: Konjen RI mengajak pebisnis Cape Town gunakan peluang bisnis
Baca juga: Indonesia-Australia perlu bangun kerja sama riset perpajakan
Selain FI di Argyle Square, serangkaian acara lain ikut meramaikan FI seperti Forum Bisnis pada 3 Oktober untuk menjajaki investasi di Timur Indonesia. Selanjutnya ada Indonesian Night pada 4 Oktober di Melbourne City Conference Center yang akan diisi dengan teater musikal asal Indonesia Timur.
FI juga akan mengadakan "FI Goes to School", yaitu kegiatan ke sekolah-sekolah di Melbourne dan sekitarnya pada 7-11 OktoberFestival Indonesia tahunan kali ini akan diselenggarakan pada 6 Oktober mendatang di Argyle Square dengan menampilkan pertunjukan budaya seperti tari-tarian, pencak silat, musik dan lainnya.
Selain itu festival tersebut juga menyediakan berbagai macam kuliner khas Nusantara seperti berbagai es, nasi campur, rendang, sate serta makanan dan minuman tradisional lainnya.
Konsul Jenderal RI Melbourne, Kuncoro Giri Waseso dalam rilis KJRI Melbourne yang diterima Selasa menyampaikan bahwa Festival Indonesia termasuk acara yang dinantikan warga Melbourne.
"Acara ini merupakan bentuk sinergi antara masyarakat dan KJRI yang selalu kami dukung," sebut Waseso.
Menurut Waseso tahun lalu FI mendapat sambutan luar biasa dengan didatangi 5.000 pengunjung dari segala penjuru kota Melbourne. Waseso berharap FI tahun ini akan dipadati 6.000 pengunjung baik dari diaspora Indonesia maupun warga lokal dan warga asing yang berada di Melbourne.
Menurut ketua panitia Celyanda Goeltom, FI kali ini akan lebih menyoroti potensi alam wilayah Indonesia Timur secara keseluruhan, khususnya Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengusung tema "Merajut Budaya dan Pertumbuhan Indonesia Timur".
"Memang sudah saatnya ya Indonesia Timur menjadi sorotan utama karena keindahan alam dan potensi yang dimiliki, ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia "The New Bali," sebut Goeltom.
Baca juga: Konjen RI mengajak pebisnis Cape Town gunakan peluang bisnis
Baca juga: Indonesia-Australia perlu bangun kerja sama riset perpajakan
Selain FI di Argyle Square, serangkaian acara lain ikut meramaikan FI seperti Forum Bisnis pada 3 Oktober untuk menjajaki investasi di Timur Indonesia. Selanjutnya ada Indonesian Night pada 4 Oktober di Melbourne City Conference Center yang akan diisi dengan teater musikal asal Indonesia Timur.
FI juga akan mengadakan "FI Goes to School", yaitu kegiatan ke sekolah-sekolah di Melbourne dan sekitarnya pada 7-11 OktoberFestival Indonesia tahunan kali ini akan diselenggarakan pada 6 Oktober mendatang di Argyle Square dengan menampilkan pertunjukan budaya seperti tari-tarian, pencak silat, musik dan lainnya.
Selain itu festival tersebut juga menyediakan berbagai macam kuliner khas Nusantara seperti berbagai es, nasi campur, rendang, sate serta makanan dan minuman tradisional lainnya.