Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat dan Bank Indonesia bersinergi untuk mengkampanyekan kepada masyarakat tentang pentingnya transaksi nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin mendukung program Pekan QRIS Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB sebagai bentuk komitmen untuk terus berinovasi dengan memperluas ekosistem digital pada sektor keuangan.

"Pemprov NTB siap menyosialisasikan dan mengkampanyekan penggunaan QRIS kepada masyarakat karena sudah terjamin aman cepat," kata Hassanudin, dalam Pekan QRIS Nasional 2024 yang digelar di Taman Budaya NTB, di Mataram, Minggu (18/8).

QRIS merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

Hassanudin mengatakan QRIS telah terbukti memperkuat dan memperluas akseptasi pembayaran non-tunai serta efisiensi ekonomi, dan Pekan QRIS Nasional menjadi salah satu upaya dan bentuk konsistensi yang dijalankan Bank Indonesia dalam meningkatkan literasi digital.

"Namun, tidak hanya Bank Indonesia, percepatan akseptasi pembayaran ini tetap menjadi tanggung jawab kita semua," ujar Hassanudin.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap mengatakan perkembangan digitalisasi merupakan suatu keniscayaan yang tak dapat dihindari, termasuk di bidang sistem pembayaran.

Oleh karena itu, melalui momentum Pekan QRIS Nasional (PQN), Bank Indonesia berharap masyarakat dapat memahami ragam keunggulan transaksi keuangan digital yang semakin memudahkan, efisien, aman dan handal.

"Pada akhirnya, kami ucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga dengan penyelenggaraan PQN ini dapat meningkatkan ekonomi keuangan dan digital dan mempererat kolaborasi antara seluruh stakeholders terkait untuk pengembangan ekonomi khususnya di Provinsi NTB," ujarnya.

Baca juga: Implementasi QRIS jadi inisiatif dorong ekonomi digital
Baca juga: BI NTB kampanyekan transaksi non tunai lewat QRIS

Saat ini, kata dia, penggunaan QRIS terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap kanal dan instrumen pembayaran yang efektif dan efisien.

Per Juni 2024, jumlah pengguna QRIS di NTB, telah mencapai 459.731 pengguna dengan total volume transaksi mencapai 10.567.331 kali dan nominal transaksi mencapai Rp1,08 triliun.
 
Dari sisi merchant, saat ini sudah terdapat 311.508 merchant yang tersebar di seluruh NTB. Kota Mataram sendiri merupakan wilayah dengan jumlah merchant terbanyak dengan total merchant QRIS sebanyak 87.593 merchant diikuti Kabupaten Lombok Timur sebanyak 43.794 merchant dan Lombok Tengah 41.542 merchant.

"Bank Indonesia bersama dengan perbankan terus berupaya mendorong para pelaku usaha untuk mendaftarkan diri menjadi merchant QRIS, sehingga dapat merasakan manfaat dari mudah dan efisiennya pembayaran digital," ucap Berry.

Pewarta : Awaludin
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024