Jakarta (ANTARA) - Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.293 personel gabungan guna mengamankan aksi beberapa elemen masyarakat di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.293 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.
Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan.
Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain bersifat situasional. Susatyo menyebutkan, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat jumlah massanya, bila di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan akan dialihkan," ujar Susatyo.
Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain," kata Susatyo.
Susatyo menyebutkan, personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.
Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata, semua perintah dan kendali dari Kapolres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Pengamanan Wilayah (Kapamwil).
Baca juga: Jumlah korban tewas unjuk rasa di Bangladesh jadi 211 orang
Baca juga: Unjuk rasa di depan Bawaslu RI sebabkan kemacetan
"Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," kata Susatyo.
Baca juga: Jumlah korban tewas unjuk rasa di Bangladesh jadi 211 orang
Baca juga: Unjuk rasa di depan Bawaslu RI sebabkan kemacetan
"Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," kata Susatyo.
Adapun unjuk rasa ini untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja dan mengawal Putusan MK terhadap "judicial review" UU tentang Pilkada.