Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp800 juta melalui dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan bank sampah induk di Kebon Talo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan keberadaan bank sampah induk nantinya dapat memaksimalkan pengelolaan sampah di kota itu.
"Bank sampah induk itu, kita targetkan mampu mengelola 100 ton sampah per hari," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan anggaran Rp800 juta membangun bank sampah
Ia mengatakan keberadaan bank sampah induk tersebut nantinya terintegrasi dengan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Kebon Talo, Kecamatan Ampenan yang akan dibangun pemerintah pusat pada tahun 2025, dengan usulan anggaran Rp96 miliar.
Karena itu, pembangunan bank sampah induk tersebut menjadi bagian awal untuk pembangunan TPST Kebon Talo yang ditargetkan mengolah sampah hingga 120 ton per hari dengan sistem pembakaran.
"Untuk pembangunan bank sampah, tinggal menunggu pelaksanaan fisik pada awal September 2024, karena berbagai proses termasuk tender sudah selesai," katanya.
Denny mengatakan dalam operasional bank sampah induk akan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemilihan jenis sampah yang masih bernilai ekonomi atau masih bisa diolah.
Baca juga: DLH Mataram menjual sampah plastik hingga 15 ton ke bank sampah
Sampah hasil pemilihan masyarakat bisa dikumpulkan atau langsung diserahkan ke petugas bank sampah untuk dicatat sebagai tabungan sampah masyarakat dan dapat diuangkan sesuai kebutuhan nasabah bank sampah.
"Dengan demikian, keberadaan bank sampah bisa dioptimalkan tidak hanya sekedar datang melakukan penukaran, tapi mereka ikut memilah sampah," katanya.
Denny optimistis pembangunan bank sampah induk bisa selesai hingga akhir tahun ini, sebab dengan anggaran Rp800 juta yang dibangun hanya gedung biasa seperti aula pemilihan sampah.
"Sedangkan sarana dan prasarana pendukung nantinya dianggarkan setelah pembangunan selesai," katanya.
Baca juga: Bank Sampah Lisan Kota Mataram kekurangan sampah plastik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan keberadaan bank sampah induk nantinya dapat memaksimalkan pengelolaan sampah di kota itu.
"Bank sampah induk itu, kita targetkan mampu mengelola 100 ton sampah per hari," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan anggaran Rp800 juta membangun bank sampah
Ia mengatakan keberadaan bank sampah induk tersebut nantinya terintegrasi dengan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Kebon Talo, Kecamatan Ampenan yang akan dibangun pemerintah pusat pada tahun 2025, dengan usulan anggaran Rp96 miliar.
Karena itu, pembangunan bank sampah induk tersebut menjadi bagian awal untuk pembangunan TPST Kebon Talo yang ditargetkan mengolah sampah hingga 120 ton per hari dengan sistem pembakaran.
"Untuk pembangunan bank sampah, tinggal menunggu pelaksanaan fisik pada awal September 2024, karena berbagai proses termasuk tender sudah selesai," katanya.
Denny mengatakan dalam operasional bank sampah induk akan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemilihan jenis sampah yang masih bernilai ekonomi atau masih bisa diolah.
Baca juga: DLH Mataram menjual sampah plastik hingga 15 ton ke bank sampah
Sampah hasil pemilihan masyarakat bisa dikumpulkan atau langsung diserahkan ke petugas bank sampah untuk dicatat sebagai tabungan sampah masyarakat dan dapat diuangkan sesuai kebutuhan nasabah bank sampah.
"Dengan demikian, keberadaan bank sampah bisa dioptimalkan tidak hanya sekedar datang melakukan penukaran, tapi mereka ikut memilah sampah," katanya.
Denny optimistis pembangunan bank sampah induk bisa selesai hingga akhir tahun ini, sebab dengan anggaran Rp800 juta yang dibangun hanya gedung biasa seperti aula pemilihan sampah.
"Sedangkan sarana dan prasarana pendukung nantinya dianggarkan setelah pembangunan selesai," katanya.
Baca juga: Bank Sampah Lisan Kota Mataram kekurangan sampah plastik