Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak para pelajar untuk mencegah perundungan (bullying) dan kekerasan terhadap anak di sekolah.
Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Utara Hj Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu di Lombok Utara, Jumat, mengatakan pentingnya kampanye ini sebagai upaya bersama dalam melindungi generasi muda Lombok Utara dari berbagai ancaman termasuk narkoba, pernikahan dini, bullying dan kekerasan.
"Kegiatan seperti ini sudah dilakukan secara intens di sekolah-sekolah," katanya.
Ia mengatakan penting pencegahan penyalahgunaan narkoba, pencegahan pernikahan anak, stop bullying dan perlindungan anak dari kekerasan, agar masa depan generasi penerus bangsa bisa lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
"Anak-anak inilah yang akan melanjutkan pembangunan di Lombok Utara," katanya.
Baca juga: Yanju NW: edukasi stop perundungan di ponpes diperlukan
Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi NTB Ny. Dessy Hassanudin memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Lombok Utara atas capaian sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Kabupaten Lombok Utara adalah salah satu kabupaten yang menghargai hak anak dan menjaga anak-anaknya, dengan persentase anak mencapai 31,50 persen," katanya.
Ia berharap kepada semua pihak untuk menghentikan hal-hal yang merugikan anak-anak, baik secara fisik, mental, maupun moral.
"Pentingnya menjauhkan diri dari narkoba, karena berdampak merusak generasi penerus bangsa," katanya .
Kepada semua siswa-siswi agar fokus belajar demi masa depan yang lebih baik dan kampanye itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para siswa serta seluruh masyarakat Lombok Utara dalam membangun generasi muda yang sehat, cerdas maupun berkarakter.
"Semoga kegiatan ini bisa memberikan dampak positif pagi pertumbuhan anak di Lombok Utara," katanya.*
Baca juga: SMPN 3 Jonggat edukasi bahaya perundungan