Mataram (ANTARA) - Kelurahan Karang Pule Kota Mataram terpilih mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Regional IV Tahun 2024, atas keberhasilan menelurkan sejumlah program inovasi unggulan.
"Keberhasilan Kelurahan Karang Pule menjadi duta NTB dalam lomba itu, karena memiliki sejumlah program inovasi unggulan," kata Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman di Mataram, Rabu.
Dikatakan, beberapa inovasi program unggulan Kelurahan Karang Pule diantaranya pilah sampah dari rumah (Pilsadar), jaring sampah bersih asri masyarakat (Jaga Bersama) dan gerakan bersama cegah stunting (Gema Stunting).
"Ketiga program itu juga menjadi bagian dari program prioritas di Kota Mataram, bahkan isu nasional," katanya.
Program inovasi "Pilsadar dan Jaga Bersama" merupakan program penanganan sampah dengan melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari rumah tangga.
Melalui program tersebut, masyarakat diharapkan bisa mengolah sampah rumah tangga baik sampah organik maupun anorganik skala kecil. Untuk sampah organik, bisa diolah menjadi pupuk kompos yang kemudian dimanfaatkan untuk tanaman di pekarangan.
Begitu juga dengan program "gema stunting" yang menjadi isu nasional sehingga pemerintah daerah didorong untuk melakukan berbagai upaya percepatan penurunan kasus stunting.
"Untuk di Kota Mataram, Alhamdulillah kasus stunting terus mengalami penurunan," katanya.
Data dari Dinas Kesehatan terakhir tercatat kasus stunting di Mataram 7,9 persen atau sebanyak 1.900-an balita, angka itu turun dari data sebelumnya 8,61 persen atau sekitar 2.000 lebih balita.
Terkait dengan itu, tiga program unggulan di Kelurahan Karang Pule itu saat ini terus digencarkan dan dilaksanakan secara bersama-sama dan gotong royong.
"Inovasi program yang ditelurkan itulah yang berhasil mengantarkan Kelurahan Karang Pule sebagai duta NTB lomba Desa/Kelurahan tingkat regional," katanya.
Hal tersebut, tambahnya, juga sebagai semangat untuk berkontribusi dalam membangun Kota Mataram diwujudkan melalui berbagai program inovatif dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
"Keberhasilan Kelurahan Karang Pule menjadi duta NTB dalam lomba itu, karena memiliki sejumlah program inovasi unggulan," kata Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman di Mataram, Rabu.
Dikatakan, beberapa inovasi program unggulan Kelurahan Karang Pule diantaranya pilah sampah dari rumah (Pilsadar), jaring sampah bersih asri masyarakat (Jaga Bersama) dan gerakan bersama cegah stunting (Gema Stunting).
"Ketiga program itu juga menjadi bagian dari program prioritas di Kota Mataram, bahkan isu nasional," katanya.
Program inovasi "Pilsadar dan Jaga Bersama" merupakan program penanganan sampah dengan melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari rumah tangga.
Melalui program tersebut, masyarakat diharapkan bisa mengolah sampah rumah tangga baik sampah organik maupun anorganik skala kecil. Untuk sampah organik, bisa diolah menjadi pupuk kompos yang kemudian dimanfaatkan untuk tanaman di pekarangan.
Begitu juga dengan program "gema stunting" yang menjadi isu nasional sehingga pemerintah daerah didorong untuk melakukan berbagai upaya percepatan penurunan kasus stunting.
"Untuk di Kota Mataram, Alhamdulillah kasus stunting terus mengalami penurunan," katanya.
Data dari Dinas Kesehatan terakhir tercatat kasus stunting di Mataram 7,9 persen atau sebanyak 1.900-an balita, angka itu turun dari data sebelumnya 8,61 persen atau sekitar 2.000 lebih balita.
Terkait dengan itu, tiga program unggulan di Kelurahan Karang Pule itu saat ini terus digencarkan dan dilaksanakan secara bersama-sama dan gotong royong.
"Inovasi program yang ditelurkan itulah yang berhasil mengantarkan Kelurahan Karang Pule sebagai duta NTB lomba Desa/Kelurahan tingkat regional," katanya.
Hal tersebut, tambahnya, juga sebagai semangat untuk berkontribusi dalam membangun Kota Mataram diwujudkan melalui berbagai program inovatif dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.