Badung (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri akan menjadikan hasil diskusi dalam Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) sebagai masukan untuk dibawa ke Summit of the Future, yang merupakan rangkaian dari Majelis Umum PBB.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk dari masukan kepada kami terkait hal-hal yang nantinya didiskusikan di dalam Summit of the Future, yang merupakan bagian rangkaian daripada UNGA di tahun ini,” ujar Pahala dalam konferensi pers di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, Senin.
Adapun sejumlah poin yang ia jadikan sebagai masukan adalah hak atas pembangunan bagi negara-negara di belahan Selatan, transisi energi, serta berbagai agenda pembangunan di negara-negara Selatan.
Selain itu, Pahala juga menyoroti pentingnya negara-negara Selatan mendapat representasi yang lebih baik ke depannya. “Harapan kami juga, bisa melibatkan multi stakeholder (multipihak) lainnya,” tutur Pahala.
Pernyataan tersebut merespons harapan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao yang disampaikan ketika membuka High-Level Plenary Session 2024 di Badung, Bali, Senin. Xanana mengatakan bahwasanya Indonesia merupakan ujung tombak bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan hak atas pembangunan.
Ia juga berharap agar Indonesia menyampaikan hasil dari Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 dalam sesi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Saya sarankan, hasil dari forum ini dan suara dari negara-negara Selatan, dapat disampaikan di New York dan didengungkan dalam konferensi penting tersebut,” ucap Xanana.
Perhelatan HLF MSP 2024 mengusung tema, Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change, sedangkan untuk IAF ke-2 mengangkat tema Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063.
Baca juga: IAF dan HLF MSP mendorong kolaborasi global inovatif
Baca juga: Jubir Kemenlu China mendukung faksi-faksi Palestina capai rekonsiliasi
Terdapat sesi utama Joint Leaders Session Indonesia-Afrika (IAF) dan HLF MSP 2024 serta High-Level Plenary Session pada hari kedua. Selain sesi utama, forum ini juga akan menggelar 12 parallel events dan 17 side events yang berlangsung hingga 3 September 2024 di Bali.
Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk dari masukan kepada kami terkait hal-hal yang nantinya didiskusikan di dalam Summit of the Future, yang merupakan bagian rangkaian daripada UNGA di tahun ini,” ujar Pahala dalam konferensi pers di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, Senin.
Adapun sejumlah poin yang ia jadikan sebagai masukan adalah hak atas pembangunan bagi negara-negara di belahan Selatan, transisi energi, serta berbagai agenda pembangunan di negara-negara Selatan.
Selain itu, Pahala juga menyoroti pentingnya negara-negara Selatan mendapat representasi yang lebih baik ke depannya. “Harapan kami juga, bisa melibatkan multi stakeholder (multipihak) lainnya,” tutur Pahala.
Pernyataan tersebut merespons harapan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao yang disampaikan ketika membuka High-Level Plenary Session 2024 di Badung, Bali, Senin. Xanana mengatakan bahwasanya Indonesia merupakan ujung tombak bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan hak atas pembangunan.
Ia juga berharap agar Indonesia menyampaikan hasil dari Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 dalam sesi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Saya sarankan, hasil dari forum ini dan suara dari negara-negara Selatan, dapat disampaikan di New York dan didengungkan dalam konferensi penting tersebut,” ucap Xanana.
Perhelatan HLF MSP 2024 mengusung tema, Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change, sedangkan untuk IAF ke-2 mengangkat tema Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063.
Baca juga: IAF dan HLF MSP mendorong kolaborasi global inovatif
Baca juga: Jubir Kemenlu China mendukung faksi-faksi Palestina capai rekonsiliasi
Terdapat sesi utama Joint Leaders Session Indonesia-Afrika (IAF) dan HLF MSP 2024 serta High-Level Plenary Session pada hari kedua. Selain sesi utama, forum ini juga akan menggelar 12 parallel events dan 17 side events yang berlangsung hingga 3 September 2024 di Bali.
Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.