Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat mulai merevitalisasi Pantai Ampenan agar kawasan kota tua itu dapat kembali hidup dan bergeliat mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
Proyek revitalisasi itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan target penyelesaian pada 21 Desember 2024.
Saat ini suasana di sekitar Pantai Ampenan tampak berbeda lantaran sebagian besar area pantai ditutup sementara untuk memfasilitasi pekerjaan konstruksi.
Proses revitalisasi dengan anggaran senilai Rp4,5 miliar itu meliputi perbaikan fasilitas umum, penataan ulang kawasan pesisir, dan peningkatan aksesibilitas untuk pengunjung.
Baca juga: Penataan Pantai Ampenan Mataram ditargetkan selesai 2025
Meski proyek revitalisasi sedang berlangsung, namun suasana di Pantai Ampenan tetap hidup, terutama di sore hari.
“Iya emang di sini tetap ramai kalau sore walaupun ada proyek ini, tetap ramai pengunjung dan pedagang juga," kata Mila selaku salah seorang pedagang di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Jumat.
Proyek revitalisasi tersebut tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Alat pemecah gelombang di Ampenan Mataram diusulkan dianggarkan Rp45 miliar
Salah seorang pengunjung lokal yang sering berkunjung ke Pantai Ampenan, Dedi, berharap revitalisasi itu bisa membuat Pantai Ampenan menjadi lebih bersih dan tertata dan bisa menarik banyak wisatawan.
"Selain tempatnya nyaman untuk rekreasi, perekonomian warga sekitar juga ikut berkembang," ujarnya.
Antusiasme masyarakat dan pemerintah kota sangat tinggi dalam menyambut proyek tersebut. Hal ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah agar bantuan yang diterima dari Kemenparekraf dapat dikelola secara optimal.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan kegiatan revitalisasi sudah berjalan sesuai target dengan realisasi 13,81 persen atau mengalami percepatan 1,9 persen dari target.
Baca juga: Peremajaan cat bangunan tua bersejarah di Ampenan Mataram
Proyek revitalisasi itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan target penyelesaian pada 21 Desember 2024.
Saat ini suasana di sekitar Pantai Ampenan tampak berbeda lantaran sebagian besar area pantai ditutup sementara untuk memfasilitasi pekerjaan konstruksi.
Proses revitalisasi dengan anggaran senilai Rp4,5 miliar itu meliputi perbaikan fasilitas umum, penataan ulang kawasan pesisir, dan peningkatan aksesibilitas untuk pengunjung.
Baca juga: Penataan Pantai Ampenan Mataram ditargetkan selesai 2025
Meski proyek revitalisasi sedang berlangsung, namun suasana di Pantai Ampenan tetap hidup, terutama di sore hari.
“Iya emang di sini tetap ramai kalau sore walaupun ada proyek ini, tetap ramai pengunjung dan pedagang juga," kata Mila selaku salah seorang pedagang di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Jumat.
Proyek revitalisasi tersebut tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Alat pemecah gelombang di Ampenan Mataram diusulkan dianggarkan Rp45 miliar
Salah seorang pengunjung lokal yang sering berkunjung ke Pantai Ampenan, Dedi, berharap revitalisasi itu bisa membuat Pantai Ampenan menjadi lebih bersih dan tertata dan bisa menarik banyak wisatawan.
"Selain tempatnya nyaman untuk rekreasi, perekonomian warga sekitar juga ikut berkembang," ujarnya.
Antusiasme masyarakat dan pemerintah kota sangat tinggi dalam menyambut proyek tersebut. Hal ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah agar bantuan yang diterima dari Kemenparekraf dapat dikelola secara optimal.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan kegiatan revitalisasi sudah berjalan sesuai target dengan realisasi 13,81 persen atau mengalami percepatan 1,9 persen dari target.
Baca juga: Peremajaan cat bangunan tua bersejarah di Ampenan Mataram