Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menggencarkan sosialisasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2024, guna meningkatkan partisipasi pemilih.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram Edy Putrawan di Mataram, Kamis, mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan baik tingkat lingkungan maupun kelurahan melalui program kelurahan pelopor demokrasi,.
"Bahkan untuk menyasar pemilih pemula, sosialisasi kami laksanakan di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK/MA melalui program 'go to school'," katanya.
Baca juga: KPU Mataram mulai pengadaan logistik pilkada 2024
Edy yang didampingi komisioner KPU Kota Mataram Muslih Syuaib mengatakan, pihaknya sosialisasi dengan menyasar pemilih pemula melalui sekolah-sekolah menjadi bagian prioritas.
Apalagi, dari daftar pemilih sementara (DPS) sekitar 315 ribu, sebanyak 51 persennya merupakan pemilih pemula.
"Inilah yang kami optimalkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Mataram," katanya.
Baca juga: KPU Mataram lakukan verifikasi perbaikan dokumen bakal calon pilkada 2024
Dikatakan, melalui kegiatan sosialisasi itu diharapkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 27 November 2024, bisa sama dengan Pemilu 2024 yakni 84 persen.
Kendati jika melihat realisasi partisipasi masyarakat dalam setiap pilkada relatif di bawah 70 persen. Seperti pada Pilkada 2020, tingkat partisipasi masyarakat tercatat 67,2 persen.
Jika melihat tingkat partisipasi pemilih dalam setiap pilkada, akunya, memang cenderung rendah jika dibandingkan dengan pemilu, dan kondisi itu terjadi di semua daerah bukan hanya di Kota Mataram.
"Hal itu disebabkan kalau dalam pemilu semua partai dan anggota calon legislatif bergerak masif, sementara saat pilkada relatif landai dan kalau hanya ada dua pasangan calon maka hanya itulah yang bergerak," katanya.
Baca juga: Wali Kota Mohan minta ASN Mataram jaga suasana kondusif selama pilkada
Di sisi lain, Edy menambahkan, berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram menyebutkan terdapat ribuan pemilih Kota Mataram dalam pilkada berpotensi tidak dapat menyalurkan hak pilihnya.
Kondisi itu terjadi, karena adanya pemilih yang berada di luar kota bahkan di luar daerah dengan berbagai kepentingan. Baik itu karena bekerja maupun sekolah.
"Kalau data Dukcapil menyebut sekitar 7.000 hingga 8000 pemilih Kota Mataram berada di luar daerah," katanya menambahkan.
Baca juga: Bawaslu pantau perilaku ASN di Mataram selama tahapan pilkada 2024
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram Edy Putrawan di Mataram, Kamis, mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan baik tingkat lingkungan maupun kelurahan melalui program kelurahan pelopor demokrasi,.
"Bahkan untuk menyasar pemilih pemula, sosialisasi kami laksanakan di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK/MA melalui program 'go to school'," katanya.
Baca juga: KPU Mataram mulai pengadaan logistik pilkada 2024
Edy yang didampingi komisioner KPU Kota Mataram Muslih Syuaib mengatakan, pihaknya sosialisasi dengan menyasar pemilih pemula melalui sekolah-sekolah menjadi bagian prioritas.
Apalagi, dari daftar pemilih sementara (DPS) sekitar 315 ribu, sebanyak 51 persennya merupakan pemilih pemula.
"Inilah yang kami optimalkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Mataram," katanya.
Baca juga: KPU Mataram lakukan verifikasi perbaikan dokumen bakal calon pilkada 2024
Dikatakan, melalui kegiatan sosialisasi itu diharapkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 27 November 2024, bisa sama dengan Pemilu 2024 yakni 84 persen.
Kendati jika melihat realisasi partisipasi masyarakat dalam setiap pilkada relatif di bawah 70 persen. Seperti pada Pilkada 2020, tingkat partisipasi masyarakat tercatat 67,2 persen.
Jika melihat tingkat partisipasi pemilih dalam setiap pilkada, akunya, memang cenderung rendah jika dibandingkan dengan pemilu, dan kondisi itu terjadi di semua daerah bukan hanya di Kota Mataram.
"Hal itu disebabkan kalau dalam pemilu semua partai dan anggota calon legislatif bergerak masif, sementara saat pilkada relatif landai dan kalau hanya ada dua pasangan calon maka hanya itulah yang bergerak," katanya.
Baca juga: Wali Kota Mohan minta ASN Mataram jaga suasana kondusif selama pilkada
Di sisi lain, Edy menambahkan, berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram menyebutkan terdapat ribuan pemilih Kota Mataram dalam pilkada berpotensi tidak dapat menyalurkan hak pilihnya.
Kondisi itu terjadi, karena adanya pemilih yang berada di luar kota bahkan di luar daerah dengan berbagai kepentingan. Baik itu karena bekerja maupun sekolah.
"Kalau data Dukcapil menyebut sekitar 7.000 hingga 8000 pemilih Kota Mataram berada di luar daerah," katanya menambahkan.
Baca juga: Bawaslu pantau perilaku ASN di Mataram selama tahapan pilkada 2024