Mataram (ANTARA) - Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat mendorong adanya inovasi global dan daya saing industri pertanian guna mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs).
Dekan Fatepa Unram Satrijo Saloko mengatakan komitmen Fatepa mendorong kemajuan pendidikan dan pembangunan daerah, khususnya di NTB.
"Ini langkah penting dalam mewujudkan visi besar kami, yaitu pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang siap menjawab tantangan industri ke depan," ujarnya pada diskusi kelompok terpumpun "Menumbuhkan Inovasi Global dan Daya Saing Industri Pertanian melalui Penetapan Teknologi Industri Pertanian" melalui siaran pers di Mataram, Sabtu.
Ia menjelaskan pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian tidak hanya mendukung inovasi dan daya saing global, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pengurangan kehilangan makanan dan sisa makanan, serta pelestarian lingkungan dalam industri pertanian, baik di NTB maupun tingkat nasional.
Diskusi itu menghadirkan pakar teknologi pangan dan agroindustri serta pemangku kepentingan Pemerintah Provinsi NTB, termasuk Dinas Perindustrian NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT Rezka Nayatama, BPOM, dan himpunan mahasiswa.
Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Didik Purwadi mengatakan inovasi di sektor pertanian tidak terlepas dari perangkat pendukung ilmiah, seperti regulasi pemerintah dan lembaga akademis yang secara spesifik mempelajari teknologi industri pertanian.
"Tren dan kebutuhan industri terkait Program Studi Teknologi Industri Pertanian bagus," ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menyampaikan dukungan terhadap rencana pembentukan program studi baru ini di Unram.
Ia menekankan program ini dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 dan mengangkat target pertumbuhan industri tujuh persen di NTB.
"Kami berharap program ini dapat menghasilkan SDM berkualitas yang mampu berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan industri," ujarnya.
Fokus utama diskusi ini, yakni pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian untuk meningkatkan daya saing global dan mendorong inovasi di industri pertanian. Salah satu aspek penting yang disoroti, yakni integrasi tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya SDGs 12.3 yang bertujuan mengurangi kehilangan makanan dan memangkas setengah dari sisa makanan di seluruh dunia pada 2030.
Dekan Fatepa Unram Satrijo Saloko mengatakan komitmen Fatepa mendorong kemajuan pendidikan dan pembangunan daerah, khususnya di NTB.
"Ini langkah penting dalam mewujudkan visi besar kami, yaitu pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang siap menjawab tantangan industri ke depan," ujarnya pada diskusi kelompok terpumpun "Menumbuhkan Inovasi Global dan Daya Saing Industri Pertanian melalui Penetapan Teknologi Industri Pertanian" melalui siaran pers di Mataram, Sabtu.
Ia menjelaskan pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian tidak hanya mendukung inovasi dan daya saing global, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pengurangan kehilangan makanan dan sisa makanan, serta pelestarian lingkungan dalam industri pertanian, baik di NTB maupun tingkat nasional.
Diskusi itu menghadirkan pakar teknologi pangan dan agroindustri serta pemangku kepentingan Pemerintah Provinsi NTB, termasuk Dinas Perindustrian NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT Rezka Nayatama, BPOM, dan himpunan mahasiswa.
Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Didik Purwadi mengatakan inovasi di sektor pertanian tidak terlepas dari perangkat pendukung ilmiah, seperti regulasi pemerintah dan lembaga akademis yang secara spesifik mempelajari teknologi industri pertanian.
"Tren dan kebutuhan industri terkait Program Studi Teknologi Industri Pertanian bagus," ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menyampaikan dukungan terhadap rencana pembentukan program studi baru ini di Unram.
Ia menekankan program ini dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 dan mengangkat target pertumbuhan industri tujuh persen di NTB.
"Kami berharap program ini dapat menghasilkan SDM berkualitas yang mampu berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan industri," ujarnya.
Fokus utama diskusi ini, yakni pembentukan Program Studi Teknologi Industri Pertanian untuk meningkatkan daya saing global dan mendorong inovasi di industri pertanian. Salah satu aspek penting yang disoroti, yakni integrasi tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya SDGs 12.3 yang bertujuan mengurangi kehilangan makanan dan memangkas setengah dari sisa makanan di seluruh dunia pada 2030.