Lombok Barat (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat menggandeng Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri untuk memberikan bimbingan teknis keterampilan kepada para wirausaha baru di bidang fesyen agar mampu bersaing di pasar lokal dan nasional.
Kegiatan bimbingan teknis digelar pada 18-20 September 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri, dan dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj Nuryanti, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Hj Nuryanti menjelaskan program bimbingan teknis tersebut merupakan bagian dari visi besar NTB untuk menjadi salah satu pusat industri kreatif di Indonesia.
"Kita berharap, dari kegiatan ini, akan lahir wirausaha muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren fesyen global," katanya.
Menurutnya, peserta bimbingan teknis menunjukkan antusiasme yang tinggi, terlihat dari semangat mereka dalam menyerap setiap materi dan keterampilan yang diberikan.
Kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ajang pengembangan potensi santri, tetapi juga sebagai wadah untuk menciptakan santri wirausaha yang diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal, sambil mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam pengembangan usaha.
"Bimbingan teknis ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi santri sebagai santri-preneur yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi dan pengembangan usaha di bidang fesyen yang berbasis pada nilai-nilai ke-Islaman," ujarnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian NTB, Aryanti Dwiyani, menyebutkan peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan teknis berasal dari berbagai latar belakang industri kreatif, dengan fokus pada pengembangan usaha dan inovasi produk fesyen berbasis lokal.
Pimpinan Yayasan Nurul Hakim Kediri, TGH Muharrar Mahfuz, memberikan sambutan dan apresiasi atas inisiatif Dinas Perindustrian NTB.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui wirausaha di bidang fesyen.
"Sinergi antara dunia usaha dan lembaga pendidikan sangat penting dalam melahirkan santri-preneur yang kreatif dan inovatif," katanya.
Kegiatan bimbingan teknis digelar pada 18-20 September 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri, dan dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj Nuryanti, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Hj Nuryanti menjelaskan program bimbingan teknis tersebut merupakan bagian dari visi besar NTB untuk menjadi salah satu pusat industri kreatif di Indonesia.
"Kita berharap, dari kegiatan ini, akan lahir wirausaha muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren fesyen global," katanya.
Menurutnya, peserta bimbingan teknis menunjukkan antusiasme yang tinggi, terlihat dari semangat mereka dalam menyerap setiap materi dan keterampilan yang diberikan.
Kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ajang pengembangan potensi santri, tetapi juga sebagai wadah untuk menciptakan santri wirausaha yang diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal, sambil mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam pengembangan usaha.
"Bimbingan teknis ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi santri sebagai santri-preneur yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi dan pengembangan usaha di bidang fesyen yang berbasis pada nilai-nilai ke-Islaman," ujarnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian NTB, Aryanti Dwiyani, menyebutkan peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan teknis berasal dari berbagai latar belakang industri kreatif, dengan fokus pada pengembangan usaha dan inovasi produk fesyen berbasis lokal.
Pimpinan Yayasan Nurul Hakim Kediri, TGH Muharrar Mahfuz, memberikan sambutan dan apresiasi atas inisiatif Dinas Perindustrian NTB.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui wirausaha di bidang fesyen.
"Sinergi antara dunia usaha dan lembaga pendidikan sangat penting dalam melahirkan santri-preneur yang kreatif dan inovatif," katanya.