Mataram (ANTARA) - Kantor SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat mengatakan pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubarok (16), warga Jakarta yang hilang saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, dilakukan menggunakan drone untuk mempercepat penemuan korban.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Sabtu, mengatakan dalam upaya menemukan korban, tim SAR tidak hanya mengandalkan pencarian manual, namun penggunaan drone thermal menjadi salah satu upaya mempercepat proses pencarian.
"Drone thermal diharapkan dapat mendeteksi keberadaan korban," katanya.
Baca juga: Pendaki asal Jakarta hilang di Gunung Rinjani Lombok-NTB
Tim SAR gabungan saat ini tengah fokus melakukan pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubar yang dilaporkan hilang setelah jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Minggu (29/9) sore. Korban terperosok di pegunungan arah Pelawangan menuju puncak Gunung Rinjani.
Korban terjatuh bersama rekannya, namun rekannya bisa selamat, sedangkan korban hilang dan sampai saat ini belum ditemukan.
"Penggunaan drone untuk menyisir area yang lebih luas dan yang sulit dijangkau," katanya.
Selain itu, dua personel juga diturunkan langsung ke tebing yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya korban dengan kedalaman mencapai 500 meter, untuk melakukan pencarian secara manual.
"Hingga saat ini korban belum ditemukan, pencarian tetap dilanjutkan," katanya.
Kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala dalam proses pencarian korban.
"Semoga korban bisa ditemukan dengan selamat," katanya.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Sabtu, mengatakan dalam upaya menemukan korban, tim SAR tidak hanya mengandalkan pencarian manual, namun penggunaan drone thermal menjadi salah satu upaya mempercepat proses pencarian.
"Drone thermal diharapkan dapat mendeteksi keberadaan korban," katanya.
Baca juga: Pendaki asal Jakarta hilang di Gunung Rinjani Lombok-NTB
Tim SAR gabungan saat ini tengah fokus melakukan pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubar yang dilaporkan hilang setelah jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Minggu (29/9) sore. Korban terperosok di pegunungan arah Pelawangan menuju puncak Gunung Rinjani.
Korban terjatuh bersama rekannya, namun rekannya bisa selamat, sedangkan korban hilang dan sampai saat ini belum ditemukan.
"Penggunaan drone untuk menyisir area yang lebih luas dan yang sulit dijangkau," katanya.
Selain itu, dua personel juga diturunkan langsung ke tebing yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya korban dengan kedalaman mencapai 500 meter, untuk melakukan pencarian secara manual.
"Hingga saat ini korban belum ditemukan, pencarian tetap dilanjutkan," katanya.
Kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala dalam proses pencarian korban.
"Semoga korban bisa ditemukan dengan selamat," katanya.