Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk semakin agresif mempercepat pengembangan pasar niaga gas bumi di Indonesia bagian timur khususnya wilayah Sulawesi.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan penguasaan pengelolaan gas bumi, baik gas pipa, LNG, dan CNG, yang terintegrasi menjadi modal utama bagi PGN untuk ekspansi pasar secara secara masif di wilayah tersebut.
"Dalam rangka pengembangan pasar di Sulawesi, PGN agresif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis terkait penyediaan pasokan maupun infrastruktur gas bumi. Sejauh ini, kami membidik kawasan industri dengan potensial demand yang cukup besar agar bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar ketika gas bumi efektif dimanfaatkan," ujarnya.
Pada Jumat (4/10), PGN meresmikan reaktivasi Kantor PGN Area Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wujud komitmen PGN dalam mengembangkan pasar gas bumi di wilayah tengah dan timur Indonesia.
Arief berharap reaktivasi tersebut dapat mendorong percepatan ekspansi pasar dan menindaklanjuti peluang-peluang yang didapatkan secara lebih efektif. Koordinasi dengan pemerintah, katanya lagi, juga terus dijalin oleh PGN mengingat langkah PGN dalam pengembangan usaha gas bumi tidak lepas dari dukungan pemerintah.
Dengan Kementerian Perindustrian, PGN berkomitmen mendukung roadmap jangka pendek Kemenperin terkait pengembangan infrastruktur gas bumi di kawasan industri (KI). Terdapat 14 dari 50 KI, yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi PGN, beberapa di antaranya berada di Sulawesi.
Peran anak usaha pun, kata Arief lagi, penting bagi PGN dalam upaya ekspansi pasar di Sulawesi. Selain menjaga keberlangsungan pasokan gas bumi serta infrastruktur pendukungnya, terdapat potensi kerja sama lainnya yang dapat dilakukan, seperti jasa EPC, properti, telekomunikasi, serta kegiatan bisnis lainnya.
Baca juga: KPK periksa sekretaris perusahaan PGN
Menurut dia, melihat portofolio yang dimiliki, PGN berkompetensi sebagai salah satu penyedia energi di Sulawesi. Secara historis, PGN telah menyalurkan LNG untuk smelter yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.
LNG didatangkan dari Kalimantan Utara menggunakan 25 unit isotank berukuran 40 ft. Penyaluran LNG ke Sulawesi membuktikan bahwa skema beyond pipeline oleh PGN sudah dapat direalisasikan dan dikomersialisasikan.
Baca juga: PGN mengembangkan jargas di kawasan industri pariwisata bersama ITDC
“Terus bertahap ke depannya, PGN terpacu untuk melakukan monetisasi gas bumi dengan berbagai moda transportasi. Reaktivasi kegiatan usaha gas bumi di Sulawesi menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat keberadaan dalam meningkatkan penggunaan energi domestik dan menyediakan energi yang ramah lingkungan di Indonesia terutama kawasan tengah dan timur," kata Arief pula.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan penguasaan pengelolaan gas bumi, baik gas pipa, LNG, dan CNG, yang terintegrasi menjadi modal utama bagi PGN untuk ekspansi pasar secara secara masif di wilayah tersebut.
"Dalam rangka pengembangan pasar di Sulawesi, PGN agresif dan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis terkait penyediaan pasokan maupun infrastruktur gas bumi. Sejauh ini, kami membidik kawasan industri dengan potensial demand yang cukup besar agar bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar ketika gas bumi efektif dimanfaatkan," ujarnya.
Pada Jumat (4/10), PGN meresmikan reaktivasi Kantor PGN Area Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wujud komitmen PGN dalam mengembangkan pasar gas bumi di wilayah tengah dan timur Indonesia.
Arief berharap reaktivasi tersebut dapat mendorong percepatan ekspansi pasar dan menindaklanjuti peluang-peluang yang didapatkan secara lebih efektif. Koordinasi dengan pemerintah, katanya lagi, juga terus dijalin oleh PGN mengingat langkah PGN dalam pengembangan usaha gas bumi tidak lepas dari dukungan pemerintah.
Dengan Kementerian Perindustrian, PGN berkomitmen mendukung roadmap jangka pendek Kemenperin terkait pengembangan infrastruktur gas bumi di kawasan industri (KI). Terdapat 14 dari 50 KI, yang menjadi prioritas pengembangan infrastruktur gas bumi PGN, beberapa di antaranya berada di Sulawesi.
Peran anak usaha pun, kata Arief lagi, penting bagi PGN dalam upaya ekspansi pasar di Sulawesi. Selain menjaga keberlangsungan pasokan gas bumi serta infrastruktur pendukungnya, terdapat potensi kerja sama lainnya yang dapat dilakukan, seperti jasa EPC, properti, telekomunikasi, serta kegiatan bisnis lainnya.
Baca juga: KPK periksa sekretaris perusahaan PGN
Menurut dia, melihat portofolio yang dimiliki, PGN berkompetensi sebagai salah satu penyedia energi di Sulawesi. Secara historis, PGN telah menyalurkan LNG untuk smelter yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.
LNG didatangkan dari Kalimantan Utara menggunakan 25 unit isotank berukuran 40 ft. Penyaluran LNG ke Sulawesi membuktikan bahwa skema beyond pipeline oleh PGN sudah dapat direalisasikan dan dikomersialisasikan.
Baca juga: PGN mengembangkan jargas di kawasan industri pariwisata bersama ITDC
“Terus bertahap ke depannya, PGN terpacu untuk melakukan monetisasi gas bumi dengan berbagai moda transportasi. Reaktivasi kegiatan usaha gas bumi di Sulawesi menjadi bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat keberadaan dalam meningkatkan penggunaan energi domestik dan menyediakan energi yang ramah lingkungan di Indonesia terutama kawasan tengah dan timur," kata Arief pula.