Lombok Tengah (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Firman Wijaya mengatakan dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, sejumlah indikator makro ekonomi menunjukkan tren positif, mulai dari penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Di sektor ekonomi, Lombok Tengah menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi COVID-19," kata Lalu Firman Wijaya di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan pada 2023, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,77 persen, naik dari 3,55 persen pada 2022. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di Provinsi NTB, didorong oleh peningkatan sektor pariwisata, pertanian, dan pembangunan infrastruktur.
"Artinya pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah mengalami peningkatan," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah capai 5,77 persen
Selain itu, salah satu capaian penting adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang melonjak dari 66,72 pada 2021 menjadi 70,41 pada 2023. Lonjakan 3,69 poin ini terbilang signifikan jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang hanya meningkat 3,21 poin.
"Hal ini mencerminkan efektivitas kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, serta perekonomian yang diusung pemerintah daerah," katanya.
”Peningkatan ini juga menunjukkan bahwa pada jalur yang tepat. Namun perjuangan belum selesai, kami harus terus bekerjasama guna menciptakan masa depan yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah gelar Mandalika Expo mempercepat pertumbuhan ekonomi UMKM
Ia mengatakan tidak hanya itu, pemerintah Lombok Tengah juga berhasil menekan angka kemiskinan selama tiga tahun terakhir turun 1,37 persen. Sedangkan angka kemiskinan ekstrem mencatatkan penurunan drastis dari 3,40 persen menjadi 0,72 persen.
"Dengan pencapaian ini, Lombok Tengah kini memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah di Nusa Tenggara Barat," katanya.
Ia mengatakan penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai membuahkan hasil.
"Akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan semakin luas, serta program perlindungan sosial berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Baca juga: Festival Lasqi dukung pertumbuhan ekonomi warga Lombok Tengah
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah sebut gaji 13 dorong pertumbuhan ekonomi UMKM
"Di sektor ekonomi, Lombok Tengah menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi COVID-19," kata Lalu Firman Wijaya di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan pada 2023, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,77 persen, naik dari 3,55 persen pada 2022. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di Provinsi NTB, didorong oleh peningkatan sektor pariwisata, pertanian, dan pembangunan infrastruktur.
"Artinya pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah mengalami peningkatan," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah capai 5,77 persen
Selain itu, salah satu capaian penting adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang melonjak dari 66,72 pada 2021 menjadi 70,41 pada 2023. Lonjakan 3,69 poin ini terbilang signifikan jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang hanya meningkat 3,21 poin.
"Hal ini mencerminkan efektivitas kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, serta perekonomian yang diusung pemerintah daerah," katanya.
”Peningkatan ini juga menunjukkan bahwa pada jalur yang tepat. Namun perjuangan belum selesai, kami harus terus bekerjasama guna menciptakan masa depan yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah gelar Mandalika Expo mempercepat pertumbuhan ekonomi UMKM
Ia mengatakan tidak hanya itu, pemerintah Lombok Tengah juga berhasil menekan angka kemiskinan selama tiga tahun terakhir turun 1,37 persen. Sedangkan angka kemiskinan ekstrem mencatatkan penurunan drastis dari 3,40 persen menjadi 0,72 persen.
"Dengan pencapaian ini, Lombok Tengah kini memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah di Nusa Tenggara Barat," katanya.
Ia mengatakan penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai membuahkan hasil.
"Akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan semakin luas, serta program perlindungan sosial berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Baca juga: Festival Lasqi dukung pertumbuhan ekonomi warga Lombok Tengah
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah sebut gaji 13 dorong pertumbuhan ekonomi UMKM