Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengingatkan Unit Layanan Administrasi (ULA) Kemendagri untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Apalagi, selama ini ULA merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) dari seluruh Indonesia.
"ULA ini sebagai garda terdepan untuk melayani teman-teman dari daerah dan sebagian daripada organisasi kemasyarakatan, tentunya sebagai organisasi yang besar sebagai pemerintahan yang besar dengan masyarakat yang kita layani yang jumlahnya nomor empat (terbanyak) di dunia," kata Tomsi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menerangkan berdasarkan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan ULA pada 2024 sebesar 92,07 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 82,50 persen.
Melihat capaian tersebut, dia berharap ULA dapat terus menciptakan beragam inovasi pelayanan, sehingga indeks kepuasan masyarakat terus bertambah.
"Nilainya 92, berarti masih ada masyarakat yang merasakan kekurangan walaupun sedikit, apa sih kekurangannya? Itu harus dicari, kalau kita tidak mawas diri terus-menerus nanti akan semakin menurun," ujarnya.
Terkait dengan kualitas pelayanan masyarakat Tomsi menegaskan beberapa hal yang perlu dicermati seperti kesadaran pentingnya untuk mempermudah, mempercepat, dan memperlancar layanan. Selain itu, dirinya juga menekankan kunci dari pelayanan adalah bekerja untuk kepentingan masyarakat luas dan diri sendiri.
"Setiap kita bekerja melayani, kita bekerja untuk kepentingan masyarakat, terpikirkan oleh kita bahwa bekerja yang nomor satu untuk diri kita sendiri, kita bekerja baik bukan untuk masyarakat itu, tetapi nomor satu untuk diri kita sendiri," jelas Tomsi.
Baca juga: Harga CPO naik dipengaruhi peningkatan permintaan dari India
Oleh karena itu, Tomsi menekankan perlunya terus meningkatkan kualitas pelayanan maupun Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan.
"Apa pun masalahnya kita akan berupaya yang terbaik, kita akan memberikan yang terbaik karena kita menyadari bahwa pekerjaan yang kita lakukan merupakan bagian daripada kita melayani diri kita sendiri, mendapatkan reward dari Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.
Baca juga: Mendag sebut 35 persen produk ilegal masih kuasai pasar domestik
Sebagai informasi, acara ini dihadiri anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng, Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Herda Helmijaya.
Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendagri Evan Nur Setya Hadi, Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset PT Transjakarta Fadly Hasan, para pejabat tinggi pratama lingkup kementerian dan lembaga, dan para pejabat pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Apalagi, selama ini ULA merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) dari seluruh Indonesia.
"ULA ini sebagai garda terdepan untuk melayani teman-teman dari daerah dan sebagian daripada organisasi kemasyarakatan, tentunya sebagai organisasi yang besar sebagai pemerintahan yang besar dengan masyarakat yang kita layani yang jumlahnya nomor empat (terbanyak) di dunia," kata Tomsi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menerangkan berdasarkan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan ULA pada 2024 sebesar 92,07 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 82,50 persen.
Melihat capaian tersebut, dia berharap ULA dapat terus menciptakan beragam inovasi pelayanan, sehingga indeks kepuasan masyarakat terus bertambah.
"Nilainya 92, berarti masih ada masyarakat yang merasakan kekurangan walaupun sedikit, apa sih kekurangannya? Itu harus dicari, kalau kita tidak mawas diri terus-menerus nanti akan semakin menurun," ujarnya.
Terkait dengan kualitas pelayanan masyarakat Tomsi menegaskan beberapa hal yang perlu dicermati seperti kesadaran pentingnya untuk mempermudah, mempercepat, dan memperlancar layanan. Selain itu, dirinya juga menekankan kunci dari pelayanan adalah bekerja untuk kepentingan masyarakat luas dan diri sendiri.
"Setiap kita bekerja melayani, kita bekerja untuk kepentingan masyarakat, terpikirkan oleh kita bahwa bekerja yang nomor satu untuk diri kita sendiri, kita bekerja baik bukan untuk masyarakat itu, tetapi nomor satu untuk diri kita sendiri," jelas Tomsi.
Baca juga: Harga CPO naik dipengaruhi peningkatan permintaan dari India
Oleh karena itu, Tomsi menekankan perlunya terus meningkatkan kualitas pelayanan maupun Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan.
"Apa pun masalahnya kita akan berupaya yang terbaik, kita akan memberikan yang terbaik karena kita menyadari bahwa pekerjaan yang kita lakukan merupakan bagian daripada kita melayani diri kita sendiri, mendapatkan reward dari Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.
Baca juga: Mendag sebut 35 persen produk ilegal masih kuasai pasar domestik
Sebagai informasi, acara ini dihadiri anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng, Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Herda Helmijaya.
Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendagri Evan Nur Setya Hadi, Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset PT Transjakarta Fadly Hasan, para pejabat tinggi pratama lingkup kementerian dan lembaga, dan para pejabat pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.