Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan empat tanggul yang jebol akibat banjir bandang hingga merendam banyak permukiman penduduk di Aceh Tenggara, Aceh sudah dalam proses perbaikan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa laporan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara yang diterima beberapa saat lalu ada satu unit alat berat berupa ekskavator yang dikerahkan untuk mempercepat proses perbaikan tanggul-tanggul tersebut.

"Sudah dilakukan langkah kaji cepat bagaimana tanggul yang jebol itu diperbaiki dengan cara ditutup dengan bantuan ekskavator," kata Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, penutupan tanggul tersebut harus segera dilakukan supaya genangan banjir bisa cepat dikendalikan, dan luapan Sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, dan Lawe Mamas di Aceh Tenggara tidak kembali meluas seiring intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini.

Baca juga: BNPB bantu tandon air dukung penanganan kekeringan di Lombok Tengah

Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (10/10) malam mengakibatkan air sejumlah sungai tersebut meluap dan menggenangi beberapa desa di 10 kecamatan di Aceh Tenggara.

Menurut Abdul Muhari, meski jumlah rumah dan warga yang terdampak masih dalam pendataan, tapi petugas BPBA mengonfirmasi Kecamatan Bambel menjadi salah satu kawasan yang paling terdampak.

Baca juga: BNPB: Potensi gempa Megathrust di NTB bentuk kewaspadaan

Ada sebanyak tujuh desa di Kecamatan Bambel yang saat ini masih tergenang banjir dengan ketinggian muka air mencapai 100 centimeter. Desa terdampak adalah Ampera, Lawe Hijo, Lawe Hijo Meutuah, Kuning I, Pedesi, Kuning II, dan Trt Seperai.

Terlepas dari semua situ, Abdul memastikan sebagian besar warga terdampak banjir sudah dievakuasi dan kondisi mereka aman karena dalam penanganan tim petugas gabungan di Aceh Tenggara.
 

 

Pewarta : M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024