Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berupaya memaksimalkan manfaat dari keanggotaan UN Tourism agar pengembangan pariwisata nasional memiliki daya saing secara global.
“Penting bagi kita untuk memastikan bahwa keanggotaan Indonesia di UN Tourism membawa manfaat nyata bagi pengembangan pariwisata nasional,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini (Diah) M. Paham dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Diah menuturkan bahwa monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan akan membantu pemerintah memahami cara memperkuat posisi keanggotaan Indonesia di UN Tourism untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata yang sejalan dengan Asta Cita.
Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki posisi penting dalam struktur organisasi UN Tourism, yaitu sebagai anggota dari Executive Council UN Tourism.
Namun bila melihat Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2019, keanggotaan Indonesia di Organisasi Internasional (OI) harus memberikan manfaat di setiap bidangnya. Mengingat Indonesia setiap tahunnya mengeluarkan biaya untuk keanggotaan Indonesia di UN Tourism.
“Sangat penting bagi kementerian, khususnya Kemenparekraf/Baparekraf untuk melakukan evaluasi dan monitoring pemanfaatan UN Tourism yang akan dilaporkan kepada Presiden melalui Kementerian Luar Negeri,” katanya.
Baca juga: Kemenparekraf-IdeaFest kolaborasi hadirkan gerai Aksilarasi
Atas dasar tersebut Kemenparekraf/Baparekraf bakal menggelar rapat kordinasi pemanfaatan keanggotaan Indonesia sekaligus persiapan pertemuan ke-122 Session of Executive Council Meeting yang akan diselenggarakan pada 13-15 November 2024 di Kolombia.
Rapat koordinasi rencananya akan dihadiri oleh berbagai stakeholders pariwisata terkait, antara lain adalah Kementerian Luar Negeri, Politeknik Pariwisata, Affiliate Member UN Tourism, yaitu Traveloka dan Pintu Bali Digital (Bali.com), serta desa wisata anggota UN Tourism Best Tourism Villages yang selama ini melakukan kerja sama langsung dengan UN Tourism.
Sedangkan dalam pertemuan di Kolombia nantinya, Indonesia akan hadir mewakili negara-negara UN Tourism wilayah Asia dan Pasifik membahas berbagai isu strategis di sektor pariwisata dunia.
Baca juga: Kemenparekraf tingkatkan kualitas ASN sektor parekraf
Adapun beberapa contoh pemanfaatan UN Tourism yang pernah dilakukan antara lain adalah penyelenggaraan kegiatan internasional, seperti World Tourism Day 2022, Gastronomy Tourism Project 2020-2023, International Tourism Investment Forum, dan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific 2024.
Selain itu, terdapat pula pemanfaatan program UN Tourism lainnya, seperti program akselerasi desa wisata menjadi Best Tourism Villages by UN Tourism melalui Upgrade Programme yang saat ini diikuti oleh tiga desa wisata Indonesia, yaitu Desa Wisata Taro, Belibante, dan Pela.