Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Kementerian BUMN, melakukan pemantauan pembangunan jaringan listrik desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan tersebut meliputi kunjungan ke tiga desa, yaitu Desa Sakuru, Desa Sanolo, dan Desa Punti, dengan tujuan memastikan pembangunan kelistrikan telah sesuai target untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Desa pertama yang dikunjungi adalah Desa Sakuru di Kecamatan Monta, di mana PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 0,727 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,265 km, serta satu gardu berkapasitas 50 kVA yang melayani 25 pelanggan.
Salah satu pelanggan di Desa Sakuru adalah peternakan ayam, yang telah merasakan manfaat dari jaringan listrik ini dalam mendukung usaha agrikultur.
Baca juga: PLN NTB sebut Program TJSL wujud komitmen pembangunan berkelanjutan
Kunjungan berikutnya dilakukan ke Dusun Sanolo di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo. Di sini, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 5,038 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,836 km, serta satu gardu berkapasitas 100 kVA.
Infrastruktur ini tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendukung sektor ekonomi lokal, seperti peternakan ayam, yang meningkatkan pendapatan warga sekitar, termasuk Dusun Kara dan Dusun Sanolo.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun So Nao di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, di mana PLN telah membangun Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 0,498 km dan satu gardu berkapasitas 50 kVA.
Baca juga: PLN dorong ekowisata lewat penanaman 15.000 mangrove di batas Kota Bima
Jaringan listrik di Dusun So Nao sangat bermanfaat bagi masyarakat, termasuk dalam mendukung tambak-tambak tradisional yang menjadi mata pencaharian utama penduduk.
General Manager PLN NTB, Sudjarwo menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan kerja sama pemerintah melalui PMN yang memungkinkan PLN mewujudkan program listrik desa di berbagai wilayah terpencil.
"Kami berkomitmen menghadirkan listrik yang andal hingga pelosok. Harapan kami, keberadaan listrik ini tidak hanya memperbaiki kualitas hidup, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, seperti yang dirasakan masyarakat di Bima. PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan kelistrikan agar semua dapat merasakan manfaat energi listrik," ucap Sudjarwo.
Kabe Tamsil, seorang warga Desa Sakuru yang memiliki peternakan ayam, mengungkapkan rasa syukurnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan listrik. Kini usaha kandang ayam kami berkembang pesat, dari 3.000 menjadi 7.500 ekor, dan pendapatan panen naik signifikan. Maju terus, PLN!," katanya dengan penuh semangat.
Baca juga: Semangat Hari Pahlawan : PLN NTB tingkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan
Kepala Seksi DKN IIIB, Yeni Marlina menambahkan, hari ini merupakan cerminan komitmen PLN dan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan listrik, khususnya lewat program listrik menuju rasio 100 persen di akhir 2024.
"Dengan aliran listrik di Desa Sanolo, diharapkan produktivitas masyarakat meningkat dan anak-anak dapat belajar optimal, mendukung masa depan bangsa,"ujarnya.
Program ini diharapkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024.
Baca juga: PLN Peduli - SMKN 3 Mataram, maknai Sumpah Pemuda lewat pelatihan konversi motor listrik
Penyertaan modal negara (PMN) dinilai penting untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Melalui kegiatan ini, PLN kembali menegaskan komitmennya memperluas akses listrik ke seluruh pelosok negeri. Dengan sinergi bersama para pemangku kepentingan, PLN optimistis dapat mewujudkan akses energi yang merata, terjangkau, dan berkelanjutan, yang tidak hanya mendorong ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa-desa terpencil.
Baca juga: PLN UIW NTB terangi mimpi warga kurang mampu di Hari Listrik Nasional ke-79
Kegiatan tersebut meliputi kunjungan ke tiga desa, yaitu Desa Sakuru, Desa Sanolo, dan Desa Punti, dengan tujuan memastikan pembangunan kelistrikan telah sesuai target untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Desa pertama yang dikunjungi adalah Desa Sakuru di Kecamatan Monta, di mana PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 0,727 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,265 km, serta satu gardu berkapasitas 50 kVA yang melayani 25 pelanggan.
Salah satu pelanggan di Desa Sakuru adalah peternakan ayam, yang telah merasakan manfaat dari jaringan listrik ini dalam mendukung usaha agrikultur.
Baca juga: PLN NTB sebut Program TJSL wujud komitmen pembangunan berkelanjutan
Kunjungan berikutnya dilakukan ke Dusun Sanolo di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo. Di sini, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 5,038 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,836 km, serta satu gardu berkapasitas 100 kVA.
Infrastruktur ini tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendukung sektor ekonomi lokal, seperti peternakan ayam, yang meningkatkan pendapatan warga sekitar, termasuk Dusun Kara dan Dusun Sanolo.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun So Nao di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, di mana PLN telah membangun Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 0,498 km dan satu gardu berkapasitas 50 kVA.
Baca juga: PLN dorong ekowisata lewat penanaman 15.000 mangrove di batas Kota Bima
Jaringan listrik di Dusun So Nao sangat bermanfaat bagi masyarakat, termasuk dalam mendukung tambak-tambak tradisional yang menjadi mata pencaharian utama penduduk.
General Manager PLN NTB, Sudjarwo menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan kerja sama pemerintah melalui PMN yang memungkinkan PLN mewujudkan program listrik desa di berbagai wilayah terpencil.
"Kami berkomitmen menghadirkan listrik yang andal hingga pelosok. Harapan kami, keberadaan listrik ini tidak hanya memperbaiki kualitas hidup, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, seperti yang dirasakan masyarakat di Bima. PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan kelistrikan agar semua dapat merasakan manfaat energi listrik," ucap Sudjarwo.
Kabe Tamsil, seorang warga Desa Sakuru yang memiliki peternakan ayam, mengungkapkan rasa syukurnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan listrik. Kini usaha kandang ayam kami berkembang pesat, dari 3.000 menjadi 7.500 ekor, dan pendapatan panen naik signifikan. Maju terus, PLN!," katanya dengan penuh semangat.
Baca juga: Semangat Hari Pahlawan : PLN NTB tingkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan
Kepala Seksi DKN IIIB, Yeni Marlina menambahkan, hari ini merupakan cerminan komitmen PLN dan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan listrik, khususnya lewat program listrik menuju rasio 100 persen di akhir 2024.
"Dengan aliran listrik di Desa Sanolo, diharapkan produktivitas masyarakat meningkat dan anak-anak dapat belajar optimal, mendukung masa depan bangsa,"ujarnya.
Program ini diharapkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024.
Baca juga: PLN Peduli - SMKN 3 Mataram, maknai Sumpah Pemuda lewat pelatihan konversi motor listrik
Penyertaan modal negara (PMN) dinilai penting untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Melalui kegiatan ini, PLN kembali menegaskan komitmennya memperluas akses listrik ke seluruh pelosok negeri. Dengan sinergi bersama para pemangku kepentingan, PLN optimistis dapat mewujudkan akses energi yang merata, terjangkau, dan berkelanjutan, yang tidak hanya mendorong ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa-desa terpencil.
Baca juga: PLN UIW NTB terangi mimpi warga kurang mampu di Hari Listrik Nasional ke-79