Butuh rasio 12 persen wirausaha untuk jadi negara maju

id umkm dki jakarta,Markplus Institute,UMKM Jakarta ,Hermawan Kartajaya ,ACSB Indonesia,ADB

Butuh rasio 12 persen wirausaha untuk jadi negara maju

Ilustrasi - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu diberdayakan agar mampu bersaing sehingga nantinya bisa ikut menopang pertumbuhan ekonomi. ANTARA/Ganet

Jakarta (ANTARA) - Presiden President Asia Council for Small Business (ACSB) Indonesia Peng Suyoto mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan rasio 12-13 persen pelaku usaha atau wirausaha apabila ingin menjadi negara maju.

Karena itu, kata dia di Jakarta, Senin, penting untuk memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada saat ini.

"Kualitas UMKM saat ini masih jauh dibanding negara maju sehingga penting untuk memberdayakan mereka agar mampu bersaing di tingkat global," kata Peng terkait dengan hasil munas organisasi yang diselenggarakan di Markplus Institute.

Data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan rasio wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,47 persen.

Terkait hal itu, ACSB Indonesia akan menyiapkan program secara akademisi melibatkan kerja sama dengan pemerintahan dan swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk membantu UMKM.

Kolaborasi yang dikembangkan, menurut Peng, melibatkan Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwisata.

"Ini semua perlu berkolaborasi, dengan membuat program agar tidak berjalan masing-masing sehingga kita perlu sesuatu yang bisa dilaksanakan secara masif," katanya.

Baca juga: Mandalika Kuliner Expo 2024 libatkan puluhan UMKM di Lombok Tengah

Beberapa hal yang akan dilaksanakan seperti konferensi akademi yang digelar secara regular dengan pelaksanaan setiap bulan atau minimal setiap tiga bulan sekali.

Sebagai pendiri, sekaligus presiden pertama dari ACSB Indonesia Hermawan Kartajaya
​​​​​​​menyampaikan tidak mudah dalam berusaha pada dua tahun lalu di masa COVID-19 saat hampir seluruh sektor di Indonesia mengalami tantangan, khususnya UMKM.

Dalam waktu dekat, pada 5-9 November 2024 ACSB Indonesia, sebagai perwakilan dari Indonesia, akan mengikuti pertemuan Asia for Small Business Federation (ASBF) yang diselenggarakan di Manila bersama dengan anggota Federasi lainnya.

Baca juga: Kemenkop UKM gelar bedah buku tingkatkan literasi perkoperasian

ASBF sebagai organisasi regional tingkat Asia, memiliki 13 anggota termasuk China, Jepang, Filipina, Thailand dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan itu, ASBF direncanakan untuk bertemu dengan Asian Development Bank (ADB) untuk bersama menguatkan UMKM di Asia. ACSB Indonesia berkomitmen untuk menjalankan hasil dari pertemuan ASBF dan ADB tersebut dalam rangka penguatan UMKM di Indonesia.