Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut terdapat tiga titik pengungsian yang telah disiapkan oleh Kemensos untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sementara warga terdampak diungsikan ke desa-desa yang tidak terdampak dengan jarak 15 sampai 20 kilometer dari pusat gunung berapi. Terdapat tiga titik pengungsian di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan Desa Titehena, Kabupaten Flores Timur,” katanya saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa malam.
Gus Ipul menyebutkan, hingga kini korban meninggal dan luka-luka serta rumah terbakar akibat lava pijar masih dalam pendataan dan evakuasi. Untuk sementara, jalan akses menuju Maumere masih ditutup karena banyak pohon tumbang.
Ia mengatakan, Kemensos juga telah memiliki lumbung sosial yang dipusatkan di Sentra Efata yang berada di Kupang. Selain itu, ia juga telah menugaskan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono untuk memantau langsung kondisi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ia juga menyebutkan, berdasarkan laporan tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan tim lain yang berada di lapangan, sebagian besar korban masih tinggal di daerah tetangga atau rumah saudara.
“Belum ada tempat pengungsian yang penuh, jadi lebih banyak tinggal di rumah-rumah penduduk, untuk korban yang meninggal, kemarin yang saya dengar kan sembilan, kritis satu, tetapi ini masih dalam pendataan dan evakuasi,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyebutkan, Kemensos memiliki 668 lumbung sosial yang ditempatkan di sekitar wilayah rawan bencana, dan lumbung sosial itulah yang menyuplai bantuan ketika Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin (4/11) dini hari.
Baca juga: Gunung Api Lewotobi laki-laki erupsi, jumlah korban meninggal bertambah
“Pada saat meletus itu sudah ada dukungan dari lumbung sosial terdekat, merapat ke sana, tetapi belum semuanya cukup, sehingga hari ini kita membawa tiga truk yang dibawa kapal, berisi sembako, tenda-tenda pengungsian, permakanan, dan juga pakaian-pakaian seperti selimut, pakaian bayi, dan lain sebagainya, itu yang mudah-mudahan bisa membantu,” tuturnya.
Ia juga mengatakan penyaluran bantuan berjalan dengan lancar karena pemerintah daerah dan bupati setempat sudah bekerja dengan baik untuk menentukan tempat-tempat pengungsian dan fasilitas air bersih.
Baca juga: 8 desa ini alami kerusakan parah karena erupsi gunung Lewotobi
Sementara itu, Wamensos Agus Jabo Priyono dalam kunjungannya ke Kupang, NTT, telah membawa berbagai bantuan untuk masyarakat setempat yang diangkut dengan truk bantuan logistik senilai Rp1,2 miliar dari Gudang Sentra Effata, Kupang.
Bantuan tersebut meliputi 1.500 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, 400 kasur, 500 selimut, 300 paket family kit, 300 paket kids ware, serta 400 lembar tenda gulung. Sebanyak 10 tenda serba guna dan dua toilet portabel juga dikirimkan untuk mendukung fasilitas pengungsian.
Selain itu, Kemensos juga akan mendistribusikan 10.000 lembar masker serta bantuan sembako sebanyak 2.500 paket senilai Rp500 juta.
“Sementara warga terdampak diungsikan ke desa-desa yang tidak terdampak dengan jarak 15 sampai 20 kilometer dari pusat gunung berapi. Terdapat tiga titik pengungsian di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan Desa Titehena, Kabupaten Flores Timur,” katanya saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa malam.
Gus Ipul menyebutkan, hingga kini korban meninggal dan luka-luka serta rumah terbakar akibat lava pijar masih dalam pendataan dan evakuasi. Untuk sementara, jalan akses menuju Maumere masih ditutup karena banyak pohon tumbang.
Ia mengatakan, Kemensos juga telah memiliki lumbung sosial yang dipusatkan di Sentra Efata yang berada di Kupang. Selain itu, ia juga telah menugaskan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono untuk memantau langsung kondisi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ia juga menyebutkan, berdasarkan laporan tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan tim lain yang berada di lapangan, sebagian besar korban masih tinggal di daerah tetangga atau rumah saudara.
“Belum ada tempat pengungsian yang penuh, jadi lebih banyak tinggal di rumah-rumah penduduk, untuk korban yang meninggal, kemarin yang saya dengar kan sembilan, kritis satu, tetapi ini masih dalam pendataan dan evakuasi,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyebutkan, Kemensos memiliki 668 lumbung sosial yang ditempatkan di sekitar wilayah rawan bencana, dan lumbung sosial itulah yang menyuplai bantuan ketika Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin (4/11) dini hari.
Baca juga: Gunung Api Lewotobi laki-laki erupsi, jumlah korban meninggal bertambah
“Pada saat meletus itu sudah ada dukungan dari lumbung sosial terdekat, merapat ke sana, tetapi belum semuanya cukup, sehingga hari ini kita membawa tiga truk yang dibawa kapal, berisi sembako, tenda-tenda pengungsian, permakanan, dan juga pakaian-pakaian seperti selimut, pakaian bayi, dan lain sebagainya, itu yang mudah-mudahan bisa membantu,” tuturnya.
Ia juga mengatakan penyaluran bantuan berjalan dengan lancar karena pemerintah daerah dan bupati setempat sudah bekerja dengan baik untuk menentukan tempat-tempat pengungsian dan fasilitas air bersih.
Baca juga: 8 desa ini alami kerusakan parah karena erupsi gunung Lewotobi
Sementara itu, Wamensos Agus Jabo Priyono dalam kunjungannya ke Kupang, NTT, telah membawa berbagai bantuan untuk masyarakat setempat yang diangkut dengan truk bantuan logistik senilai Rp1,2 miliar dari Gudang Sentra Effata, Kupang.
Bantuan tersebut meliputi 1.500 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, 400 kasur, 500 selimut, 300 paket family kit, 300 paket kids ware, serta 400 lembar tenda gulung. Sebanyak 10 tenda serba guna dan dua toilet portabel juga dikirimkan untuk mendukung fasilitas pengungsian.
Selain itu, Kemensos juga akan mendistribusikan 10.000 lembar masker serta bantuan sembako sebanyak 2.500 paket senilai Rp500 juta.