Mataram (Antaranews NTB) - Nama Jerinx SID dan Via Vallen tengah hangat diperbincangkan terkait polemik lagu "Sunset Di Tanah Anarki". Jerinx menegur Via Vallen karena dianggap tidak meminta izin saat menyanyikan lagu tersebut. Masalah ini pun menarik perhatian dari sesama musisi, salah satunya adalah Erix Soekamti.
Vokalis band Endank Soekamti tersebut menilai teguran yang dilayangkan oleh drummer Superman is Dead kepada Via Vallen adalah hal yang wajar. Menurutnya itu merupakan hak dari pencipta lagu yang karyanya dibawakan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Layak dong karena itu hak dari musisi yang punya lagu. Cuma caranya aja beda-beda. Menurutku layak karena itu haknya pencipta dan yang membawakan harus kulo nuwun dulu," ucap Erix Soekamti saat berbincang di Jakarta, Selasa.
Terlebih menurut Erix, ketika Via Vallen membawakan lagu "Sunset Di Tanah Anarki" mendapat bayaran bayaran profesional dari penyelenggara acara.
"Karena ada hak ekonomi di situ harus di share juga. Kalau musisinya nggak memusingkan hal itu, ya nggak ada masalah," lanjutnya.
Erix juga melihat adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak event organizer sebagai pihak penyelenggara acara yang mengundang Via Vallen bernyanyi karena tidak mendata lagu-lagu yang akan dibawakan sebelumnya.
Sebab setiap lagu yang merupakan karya musisi lain memiliki hak cipta tersendiri dan tidak bisa sembarangan dinyanyikan untuk kepentingan komersial.
"Dari kasus via Vallen itu seharusnya EO-nya sudah mendaftarkan lagu-lagu apa saja yang dibawakan artisnya kemudian itu dibawa ke LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) untuk kemudian didistribusikan ke penciptanya," tutupnya.
Vokalis band Endank Soekamti tersebut menilai teguran yang dilayangkan oleh drummer Superman is Dead kepada Via Vallen adalah hal yang wajar. Menurutnya itu merupakan hak dari pencipta lagu yang karyanya dibawakan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Layak dong karena itu hak dari musisi yang punya lagu. Cuma caranya aja beda-beda. Menurutku layak karena itu haknya pencipta dan yang membawakan harus kulo nuwun dulu," ucap Erix Soekamti saat berbincang di Jakarta, Selasa.
Terlebih menurut Erix, ketika Via Vallen membawakan lagu "Sunset Di Tanah Anarki" mendapat bayaran bayaran profesional dari penyelenggara acara.
"Karena ada hak ekonomi di situ harus di share juga. Kalau musisinya nggak memusingkan hal itu, ya nggak ada masalah," lanjutnya.
Erix juga melihat adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak event organizer sebagai pihak penyelenggara acara yang mengundang Via Vallen bernyanyi karena tidak mendata lagu-lagu yang akan dibawakan sebelumnya.
Sebab setiap lagu yang merupakan karya musisi lain memiliki hak cipta tersendiri dan tidak bisa sembarangan dinyanyikan untuk kepentingan komersial.
"Dari kasus via Vallen itu seharusnya EO-nya sudah mendaftarkan lagu-lagu apa saja yang dibawakan artisnya kemudian itu dibawa ke LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) untuk kemudian didistribusikan ke penciptanya," tutupnya.