Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut sosialisasi dan edukasi secara berkala pada komunitas masyarakat merupakan cara persuasif untuk penanggulangan tuberkulosis (TB) di daerah itu.
Kepala Dinkes Kabupaten Manggarai drg Bartolomeus Hermopan yang dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, mengatakan sosialisasi dan edukasi secara berkala pada komunitas masyarakat itu dilakukan melalui kegiatan posyandu, pos pembinaan terpadu (posbindu), poslansia, serta melalui kunjungan ke sekolah atau instansi dan juga kunjungan ke rumah-rumah.
"Kita juga melakukan koordinasi dengan puskesmas dan lintas sektor untuk menemukan sebanyak-banyaknya kasus TB pada populasi yang berisiko, misalnya pada warga binaan lapas (lembaga pemasyarakatan) dan di sekolah berasrama," katanya.
Baca juga: Indonesia tekan TBC hingga 50 persen dalam lima tahun
Baca juga: Indonesia tekan TBC hingga 50 persen dalam lima tahun
Dinkes Manggarai mencatat sejak Januari hingga 6 November 2024 di Kabupaten Manggarai terdapat kasus TB Sensitif Obat sebanyak 534 kasus dan TB Resisten Obat lima kasus, sementara sepanjang tahun 2023 terdapat sebanyak 429 kasus TB Sensitif Obat dan TB Resisten Obat lima kasus.
Lebih lanjut ia menjelaskan cara persuasif yang dilakukan para nakes di daerah itu dalam penanggulangan TB dengan melanjutkan penegakan diagnosis melalui tes cepat molekuler (TCM), mikroskopis, rontgen, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan segera tergantung pada jenis kasus TB yang ditemukan.
"Dan diawasi oleh pengawas menelan obat," ujarnya.
Selanjutnya penanggulangan yang dilakukan adalah investigasi pada kontak erat dan kontak serumah kasus TB terkonfirmasi positif melalui kegiatan pemeriksaan skrining gejala, tes tuberculin dan pemeriksaan rontgen mobile yang masif.
Baca juga: Dinkes perkuat investigasi kontak untuk menekan kasus tuberkulosis di NTB
Baca juga: Dinkes perkuat investigasi kontak untuk menekan kasus tuberkulosis di NTB
Eliminasi TB, kata dia, merupakan upaya untuk mengakhiri epidemi dan di Kabupaten Manggarai target eliminasi TB sesuai Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) yang mengamanatkan eliminasi pada tahun 2030 yang ditargetkan mampu menurunkan insiden kasus sebesar 90 persen dan kematian 95 persen.
Dalam rangka mencapai target tersebut, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai adalah menggalakkan Temukan dan Obati Sampai Sembuh (TOSS) sebagai pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati, dan menyembuhkan pasien untuk menghentikan penularan TB di masyarakat.
"TOSS TB sebagai gerakan kampanye untuk menemukan kasus sebanyak-banyaknya dan mengobati sampai sembuh," katanya.