Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tengara Barat, mulai mengaktifkan posko siaga bencana pada tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai upaya percepatan penanganan dampak bencana akibat fenomena La Nina.
"Untuk posko bencana skala kota akan kami siapkan secara resmi di areal Kantor Wali Kota Mataram," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, posko siaga bencana pada tingkat kecamatan dan kelurahan terutama di wilayah pesisir pantai menjadi prioritas untuk diaktifkan kembali sebagai bagian upaya kesiapsiagaan aparat, sebelum diberlakukan status siaga darurat.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Dia menambahkan, sesuai dengan hasil pemaparan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat rapat koordinasi (rakor) pada hari Selasa (5/11) menyatakan, fenomena La Nina dimulai dari Kota Mataram.
"Hujan memang sudah mulai turun, tapi saat ini Kota Mataram masih dalam fase atau status siaga kekeringan dan puncak hujan diprediksi pada bulan Desember," katanya.
Menurutnya, dampak La Nina yang terjadi seperti hujan deras menyebabkan banjir, genangan, angin puting beliung, longsor dan potensi bencana lainnya.
"Di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat dampak La Nina sudah terjadi, karena itu kita harus segera antisipasi kiriman dari hulu," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram sudah menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi sebagai langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem pada Rabu (6/11-2024).
Apel tersebut bertujuan meningkatkan kesiapan seluruh instansi dan petugas dalam menghadapi berbagai ancaman hidrometeorologi seperti banjir, air pasang, angin kencang, longsor, banjir, pohon tumbang, dan potensi bencana lainnya.
Dalam kegiatan apel tersebut, katanya, disiagakan ratusan personel terdiri atas 135 orang personil BPBD, dan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait masing-masing menyiapkan 10 orang personil.
Baca juga: Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram
Selain BPBD Kota Mataram, kegiatan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga diikuti tim dari Basarnas, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Pariwisata, Lingkungan Hidup, Perhubungan, Ketahanan Pangan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, RSUD Ruslan Kota Mataram, serta para camat se-Kota Mataram.
Selain menyiagakan personel, dalam apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga disiagakan berbagai peralatan operasional termasuk kendaraan untuk memastikan kondisi peralatan operasional siap digunakan.
"Untuk posko bencana skala kota akan kami siapkan secara resmi di areal Kantor Wali Kota Mataram," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, posko siaga bencana pada tingkat kecamatan dan kelurahan terutama di wilayah pesisir pantai menjadi prioritas untuk diaktifkan kembali sebagai bagian upaya kesiapsiagaan aparat, sebelum diberlakukan status siaga darurat.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Dia menambahkan, sesuai dengan hasil pemaparan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat rapat koordinasi (rakor) pada hari Selasa (5/11) menyatakan, fenomena La Nina dimulai dari Kota Mataram.
"Hujan memang sudah mulai turun, tapi saat ini Kota Mataram masih dalam fase atau status siaga kekeringan dan puncak hujan diprediksi pada bulan Desember," katanya.
Menurutnya, dampak La Nina yang terjadi seperti hujan deras menyebabkan banjir, genangan, angin puting beliung, longsor dan potensi bencana lainnya.
"Di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat dampak La Nina sudah terjadi, karena itu kita harus segera antisipasi kiriman dari hulu," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram sudah menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi sebagai langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem pada Rabu (6/11-2024).
Apel tersebut bertujuan meningkatkan kesiapan seluruh instansi dan petugas dalam menghadapi berbagai ancaman hidrometeorologi seperti banjir, air pasang, angin kencang, longsor, banjir, pohon tumbang, dan potensi bencana lainnya.
Dalam kegiatan apel tersebut, katanya, disiagakan ratusan personel terdiri atas 135 orang personil BPBD, dan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait masing-masing menyiapkan 10 orang personil.
Baca juga: Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram
Selain BPBD Kota Mataram, kegiatan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga diikuti tim dari Basarnas, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Pariwisata, Lingkungan Hidup, Perhubungan, Ketahanan Pangan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, RSUD Ruslan Kota Mataram, serta para camat se-Kota Mataram.
Selain menyiagakan personel, dalam apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga disiagakan berbagai peralatan operasional termasuk kendaraan untuk memastikan kondisi peralatan operasional siap digunakan.