Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan pasar rakyat dalam rangka stabilisasi harga sekaligus mendekatkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar.
"Hasil pantauan di sejumlah pasar, kami melihat mulai terjadi pergerakan harga meskipun tidak mengalami kenaikan signifikan," kata Kepala Bidang Bahan kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida, di Mataram, Selasa.
Kendati tidak mengalami kenaikan signifikan namun Disdag Kota Mataram harus tetap memantau, dan melakukan langkah antisipasi menjaga harga agar tidak mengalami kenaikan signifikan salah satunya dengan menggelar pasar rakyat.
Baca juga: Disdag siapkan 6 ton beras murah untuk pasar rakyat di Mataram
Kegiatan pasar rakyat di Kota Mataram dilaksanakan selama enam hari yakni mulai 12-21 November 2024, di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Hari pertama Selasa (12/11) dilaksanakan di Halaman Kantor LUrah Ampenan Selatan, kemudian Rabu (13/11), di Kantor Lurah Dasan Cermen, dan Kamis (14/11) dilaksanakan di Halaman Kantor Lurah Pagesangan Barat.
Kegiatan pasar rakyat kemudian dilanjutkan pada Selasa ((19/11) di Jalan Semangka Karang Bagu-Karang Taliwang, kemudian Rabu (20/11) dilaksanakan di Lapangan Karang Pule, Sekarbela, dan terakhir Kamis (21/11) di Halaman Kantor Lurah Gomong, Kecamatan Selaparang.
"Dalam kegiatan ini kami melibatkan sekitar 30-35 distributor dan retail modern untuk ikut berpartisipasi," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram siapkan kegiatan pasar rakyat
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pasar rakyat di Kantor Lurah Ampenan Selatan, katanya, antusias masyarakat membeli kebutuhan pokok cukup tinggi.
Hal itu dapat dilihat dari 2 ton beras SPHP yang dibawa Bulog habis terjual dalam waktu kurang dari tiga jam dengan harga Rp17.000 per kilogram dalam kemasan 5 kilogram dan dijual Rp58.000 per bungkus.
Begitu juga dengan telur sebanyak 250 tray telur (satu tray berisi 30 butir) yang dibawa distributor juga habis terjual karena harga telur di pasar rakyat mulai dari Rp30.000 per tray hingga Rp48.000 per tray tergantung ukuran.
"Sementara di pasar harga telur mencapai Rp54.000-Rp56.000 per tray," katanya.
Baca juga: Mataram usulkan kuota tambahan beras SPHP di pasar rakyat
Sedangkan untuk harga cabai rawit dijual dengan harga Rp25.000 per kilogram di pasar Rp30.000 per kilogram, bawang putih Rp30.000 per kilogram di pasar Rp33.000 per kilogram, begitu juga harga bawang merah dijual Rp25.000 per kilogram sedangkan di pasar Rp30.000 per kilogram.
"Namanya konsumen, selisih 500-1.000 rupiah saja sudah sangat senang, apalagi selisih sampai Rp5.000, kan luar biasa. Karena itu masyarakat antusias berbelanja," katanya.
Di sisi lain, Sri mengatakan, pergerakan kenaikan sejumlah barang pokok dan penting itu sejauh ini masih dinilai belum signifikan namun harus tetap diantisipasi apalagi kondisi cuaca ekstrem.
"Untuk stok kebutuhan pokok dan penting hingga saat ini masih aman, dan masyarakat tidak perlu panik buying. Belanja sesuai kebutuhan agar tidak memicu lonjakan harga," katanya.
Baca juga: Mataram usulkan kuota tambahan beras SPHP di pasar rakyat
"Hasil pantauan di sejumlah pasar, kami melihat mulai terjadi pergerakan harga meskipun tidak mengalami kenaikan signifikan," kata Kepala Bidang Bahan kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida, di Mataram, Selasa.
Kendati tidak mengalami kenaikan signifikan namun Disdag Kota Mataram harus tetap memantau, dan melakukan langkah antisipasi menjaga harga agar tidak mengalami kenaikan signifikan salah satunya dengan menggelar pasar rakyat.
Baca juga: Disdag siapkan 6 ton beras murah untuk pasar rakyat di Mataram
Kegiatan pasar rakyat di Kota Mataram dilaksanakan selama enam hari yakni mulai 12-21 November 2024, di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Hari pertama Selasa (12/11) dilaksanakan di Halaman Kantor LUrah Ampenan Selatan, kemudian Rabu (13/11), di Kantor Lurah Dasan Cermen, dan Kamis (14/11) dilaksanakan di Halaman Kantor Lurah Pagesangan Barat.
Kegiatan pasar rakyat kemudian dilanjutkan pada Selasa ((19/11) di Jalan Semangka Karang Bagu-Karang Taliwang, kemudian Rabu (20/11) dilaksanakan di Lapangan Karang Pule, Sekarbela, dan terakhir Kamis (21/11) di Halaman Kantor Lurah Gomong, Kecamatan Selaparang.
"Dalam kegiatan ini kami melibatkan sekitar 30-35 distributor dan retail modern untuk ikut berpartisipasi," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram siapkan kegiatan pasar rakyat
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pasar rakyat di Kantor Lurah Ampenan Selatan, katanya, antusias masyarakat membeli kebutuhan pokok cukup tinggi.
Hal itu dapat dilihat dari 2 ton beras SPHP yang dibawa Bulog habis terjual dalam waktu kurang dari tiga jam dengan harga Rp17.000 per kilogram dalam kemasan 5 kilogram dan dijual Rp58.000 per bungkus.
Begitu juga dengan telur sebanyak 250 tray telur (satu tray berisi 30 butir) yang dibawa distributor juga habis terjual karena harga telur di pasar rakyat mulai dari Rp30.000 per tray hingga Rp48.000 per tray tergantung ukuran.
"Sementara di pasar harga telur mencapai Rp54.000-Rp56.000 per tray," katanya.
Baca juga: Mataram usulkan kuota tambahan beras SPHP di pasar rakyat
Sedangkan untuk harga cabai rawit dijual dengan harga Rp25.000 per kilogram di pasar Rp30.000 per kilogram, bawang putih Rp30.000 per kilogram di pasar Rp33.000 per kilogram, begitu juga harga bawang merah dijual Rp25.000 per kilogram sedangkan di pasar Rp30.000 per kilogram.
"Namanya konsumen, selisih 500-1.000 rupiah saja sudah sangat senang, apalagi selisih sampai Rp5.000, kan luar biasa. Karena itu masyarakat antusias berbelanja," katanya.
Di sisi lain, Sri mengatakan, pergerakan kenaikan sejumlah barang pokok dan penting itu sejauh ini masih dinilai belum signifikan namun harus tetap diantisipasi apalagi kondisi cuaca ekstrem.
"Untuk stok kebutuhan pokok dan penting hingga saat ini masih aman, dan masyarakat tidak perlu panik buying. Belanja sesuai kebutuhan agar tidak memicu lonjakan harga," katanya.
Baca juga: Mataram usulkan kuota tambahan beras SPHP di pasar rakyat