Mataram (ANTARA) - Anggota TNI Angkatan Darat menanam benih jagung pada lahan pertanian seluas 1.000 hektare di wilayah Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kegiatan tanam benih jagung ini adalah bagian dari implementasi dari program pemerintah yang baru, untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni saat hadir dalam kegiatan penanaman di Lombok Timur, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya melaksanakan kegiatan penanaman benih jagung ini bersama 25 kelompok tani yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana cek program ketahanan pangan di Lombok Tengah
Menurut dia, penanaman ini cukup berbeda dari kegiatan TNI di sektor pertanian dengan melihat lokasi 1.000 hektare yang tersebar secara masif di Kecamatan Pringgabaya.
Perbedaan yang kedua, jelasnya, sudah ada terobosan dari Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1615/Lombok Timur untuk menyerap produksi hasil jagung dengan menggandeng mitra, yakni PT DNA sebagai offtaker.
"Adanya mitra ini juga memberikan manfaat apabila ada kekurangan benih, dari mitra siap membantu suplai dengan menyiapkan skema-skema kerja sama yang sangat menarik," katanya.
Baca juga: Polres Lombok Timur memprogramkam gerakan tanam sayur
Dia berharap dengan adanya perbedaan atau hal baru dalam kerja sama di sektor pertanian ini dapat menjadi semangat bagi seluruh pihak, utamanya di kalangan petani dalam mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan.
"Kita ketahui bersama bahwa adanya hal baru ini bisa menjadikan profesi petani tetap ada di Lombok Timur. Karena apa? Karena petani sekarang akan menjadi profesi yang menjanjikan ke depannya," kata Mayjen Zamroni.
Pangdam Udayana turut menyampaikan bahwa pemerintah daerah mendukung kegiatan TNI AD ini, dan berharap pada masa panen tiga bulan ke depan, lahan tanam jagung seluas 1.000 hektare dapat menghasilkan produksi yang yang dapat menyumbang suplai kebutuhan pangan masyarakat.
"Kita lihat saja tiga bulan nanti waktu panen, betul-betul hasilnya akan menjanjikan berkat niat yang tulus dan semangat yang menggelora bersama rakyat," ujarnya.
Baca juga: Lombok Utara perkuat ketahanan pangan
Penjabat Sekda Lombok Timur Hasni yang hadir mewakili pemerintah daerah (pemda) dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung niat baik TNI AD dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui penanaman benih jagung di lahan 1.000 hektare di wilayah Pringgabaya.
"Kemitraan yang terbangun dengan TNI ini, pemda akan terus memberikan dukungan, baik dalam ketersediaan benih, termasuk untuk sumur bor," kata Hasni.
Dia turut menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini Pemkab Lombok Timur mencatat ada sedikitnya 6.000 hektare lahan tadah hujan yang dapat dimanfaatkan sebagai areal pertanian.
"Yang paling banyak itu di Pringgabaya, kemudian ada di Jerowaru," katanya.
Baca juga: Polisi di Mataram manfaatkan lahan kosong untuk tanam sayur
Baca juga: Polisi di Mataram dorong kelompok tani tetap produktif
Baca juga: Ikhtiar polisi perkotaan ikut wujudkan ketahanan pangan di Mataram
"Kegiatan tanam benih jagung ini adalah bagian dari implementasi dari program pemerintah yang baru, untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni saat hadir dalam kegiatan penanaman di Lombok Timur, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya melaksanakan kegiatan penanaman benih jagung ini bersama 25 kelompok tani yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana cek program ketahanan pangan di Lombok Tengah
Menurut dia, penanaman ini cukup berbeda dari kegiatan TNI di sektor pertanian dengan melihat lokasi 1.000 hektare yang tersebar secara masif di Kecamatan Pringgabaya.
Perbedaan yang kedua, jelasnya, sudah ada terobosan dari Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1615/Lombok Timur untuk menyerap produksi hasil jagung dengan menggandeng mitra, yakni PT DNA sebagai offtaker.
"Adanya mitra ini juga memberikan manfaat apabila ada kekurangan benih, dari mitra siap membantu suplai dengan menyiapkan skema-skema kerja sama yang sangat menarik," katanya.
Baca juga: Polres Lombok Timur memprogramkam gerakan tanam sayur
Dia berharap dengan adanya perbedaan atau hal baru dalam kerja sama di sektor pertanian ini dapat menjadi semangat bagi seluruh pihak, utamanya di kalangan petani dalam mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan.
"Kita ketahui bersama bahwa adanya hal baru ini bisa menjadikan profesi petani tetap ada di Lombok Timur. Karena apa? Karena petani sekarang akan menjadi profesi yang menjanjikan ke depannya," kata Mayjen Zamroni.
Pangdam Udayana turut menyampaikan bahwa pemerintah daerah mendukung kegiatan TNI AD ini, dan berharap pada masa panen tiga bulan ke depan, lahan tanam jagung seluas 1.000 hektare dapat menghasilkan produksi yang yang dapat menyumbang suplai kebutuhan pangan masyarakat.
"Kita lihat saja tiga bulan nanti waktu panen, betul-betul hasilnya akan menjanjikan berkat niat yang tulus dan semangat yang menggelora bersama rakyat," ujarnya.
Baca juga: Lombok Utara perkuat ketahanan pangan
Penjabat Sekda Lombok Timur Hasni yang hadir mewakili pemerintah daerah (pemda) dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung niat baik TNI AD dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui penanaman benih jagung di lahan 1.000 hektare di wilayah Pringgabaya.
"Kemitraan yang terbangun dengan TNI ini, pemda akan terus memberikan dukungan, baik dalam ketersediaan benih, termasuk untuk sumur bor," kata Hasni.
Dia turut menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini Pemkab Lombok Timur mencatat ada sedikitnya 6.000 hektare lahan tadah hujan yang dapat dimanfaatkan sebagai areal pertanian.
"Yang paling banyak itu di Pringgabaya, kemudian ada di Jerowaru," katanya.
Baca juga: Polisi di Mataram manfaatkan lahan kosong untuk tanam sayur
Baca juga: Polisi di Mataram dorong kelompok tani tetap produktif
Baca juga: Ikhtiar polisi perkotaan ikut wujudkan ketahanan pangan di Mataram