Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan selain sebagai tempat ibadah, masjid memiliki peran dan fungsi sebagai pusat peradaban masyarakat, sehingga harus dapat memakmurkan jemaah dan lingkungan di sekitarnya.
Pernyataan ini disampaikan Jusuf Kalla saat mengukuhkan pengurus baru DMI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2024 - 2029, melalui siaran pers diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Jusuf Kalla mengakui NTB sudah memiliki hampir 10.000 masjid. Hal ini, menurutnya, tentu memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan masjid.
"Kecenderungannya banyak jamaah mendirikan masjid sebagai simbol kemakmuran atau sebagai hadiah (hibah, wakaf, dan lain lain) sehingga letaknya kadang berdekatan," ungkap Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Baca juga: Jusuf Kalla ingatkan etika terkait isu digoyang sebagai Ketua Umum PMI
Namun demikian mantan Wakil Presiden itu mengingatkan peran dan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat harus dapat makmur dan memakmurkan lingkungan sekitarnya.
Untuk itu ia berharap para pengurus baru DMI NTB dapat membuat program dan regulasi yang memaksimalkan fungsi demi kemakmuran jamaah masjid. "Salah satunya adalah memperbanyak fungsi dan peran muamalah, seperti edukasi tentang ekonomi maupun mendirikan sekolah-sekolah untuk anak di komplek masjid, sehingga tak ditinggalkan oleh jamaah," katanya.
Baca juga: Jusuf Kalla: PMI siap bantu pemerintah hadapi bencana alam
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin mengapresiasi kiprah Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan organisasinya. Pihaknya pun berkomitmen dan konsisten dalam memakmurkan masjid di provinsi itu.
Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah (PW) DMI NTB Muzihir mengakui jumlah masjid yang mencapai puluhan ribu tersebut harus mendapatkan perhatian dari pengurus, pengelola maupun masyarakat sekitar untuk berkomitmen memakmurkannya.
"Ini wadah mencari ketenangan dan rida Allah, kami berharap para pengurus juga memiliki motivasi yang sama dalam menjalankan organisasi untuk jamaah dan masyarakat," katanya.
Pelantikan 53 orang pengurus PW DMI NTB periode 2024 - 2029 dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagai bidang. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus DMI se-kabupaten/ kota di NTB dan beberapa pejabat dan kepala OPD terkait lingkungan Pemprov NTB.
Pernyataan ini disampaikan Jusuf Kalla saat mengukuhkan pengurus baru DMI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2024 - 2029, melalui siaran pers diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Jusuf Kalla mengakui NTB sudah memiliki hampir 10.000 masjid. Hal ini, menurutnya, tentu memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan masjid.
"Kecenderungannya banyak jamaah mendirikan masjid sebagai simbol kemakmuran atau sebagai hadiah (hibah, wakaf, dan lain lain) sehingga letaknya kadang berdekatan," ungkap Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Baca juga: Jusuf Kalla ingatkan etika terkait isu digoyang sebagai Ketua Umum PMI
Namun demikian mantan Wakil Presiden itu mengingatkan peran dan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat harus dapat makmur dan memakmurkan lingkungan sekitarnya.
Untuk itu ia berharap para pengurus baru DMI NTB dapat membuat program dan regulasi yang memaksimalkan fungsi demi kemakmuran jamaah masjid. "Salah satunya adalah memperbanyak fungsi dan peran muamalah, seperti edukasi tentang ekonomi maupun mendirikan sekolah-sekolah untuk anak di komplek masjid, sehingga tak ditinggalkan oleh jamaah," katanya.
Baca juga: Jusuf Kalla: PMI siap bantu pemerintah hadapi bencana alam
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin mengapresiasi kiprah Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan organisasinya. Pihaknya pun berkomitmen dan konsisten dalam memakmurkan masjid di provinsi itu.
Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah (PW) DMI NTB Muzihir mengakui jumlah masjid yang mencapai puluhan ribu tersebut harus mendapatkan perhatian dari pengurus, pengelola maupun masyarakat sekitar untuk berkomitmen memakmurkannya.
"Ini wadah mencari ketenangan dan rida Allah, kami berharap para pengurus juga memiliki motivasi yang sama dalam menjalankan organisasi untuk jamaah dan masyarakat," katanya.
Pelantikan 53 orang pengurus PW DMI NTB periode 2024 - 2029 dari berbagai disiplin ilmu untuk berbagai bidang. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus DMI se-kabupaten/ kota di NTB dan beberapa pejabat dan kepala OPD terkait lingkungan Pemprov NTB.