Mataram (ANTARA) - Gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dibangun.
Pembangunan Pusdalops Kota Mataram itu ditangani dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Dr Suharyanto di areal Kantor BPBD Kota Mataram, di Mataram, Kamis.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Dr Suharyanto di sela kegiatan tersebut mengatakan, keberadaan Pusdalops sebagai salah satu upaya peningkatan kesiapsiagaan pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
"Selain gedung Pusdalops, kami juga sudah melaksanakan program pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan dan mengurangi risiko bencana," katanya.
Baca juga: Gedung Pusdalops Mataram mulai dibangun September
Untuk mendukung gedung Pusdalops dan program Destana, BNPB bekerja sama dengan BMKG untuk membangun fasilitas lainnya salah satunya pemasangan alat peringanan dini tsunami dan gempa.
Ditargetkan, semua program kesiapsiagaan bencana yang dibangun di Kota Mataram bisa selesai tahun 2025, sehingga bisa memberikan manfaat untuk peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana terutama gempa dan tsunami.
"NTB menjadi prioritas untuk pelaksanaan program ini, karena wilayah NTB berisiko terjadi tsunami dan apabila terjadi gempa megathrust, NTB bisa terdampak. Jadi harus diantisipasi," katanya.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Irwan Rahadi sebelumnya mengatakan, berdasarkan data, gedung Pusdalops Kota Mataram itu dibangun pada lahan bekas gudang di samping gedung kantor BPBD Kota Mataram dengan luas yang disiapkan 17x22 meter atau sekitar 400 meter persegi.
Sedangkan untuk konsep desain interior dan peralatan berbasis teknologi akan dikirim langsung dari pemerintah pusat.
Baca juga: Gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana Mataram ditender
Gedung Pusdalops tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti media center, command center, ruang pertemuan, serta perangkat komunikasi kebencanaan.
Sesuai dengan konsepnya, keberadaan Pusdalops ke depan menjadi penyelenggara sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.
"Keberadaan Pusdalops dapat memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana yakni pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan," katanya.
Baca juga: Gedung Pusdalops jadi pusat sistem informasi bencana di Mataram
Pembangunan Pusdalops itu bagian dari program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
Kota Mataram menjadi salah satu daerah dari 30 kabupaten/kota se-Indonesia menjadi lokasi pelaksanaan program IDRIP karena Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"Di NTB, Kota Mataram terpilih bersama Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan lahan bangun Pusdalops kebencanaan