Jakarta (ANTARA) - Miftah Maulana Habiburrahman, yang akrab disapa Gus Miftah, merupakan Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Belakangan ini, sosoknya menjadi perhatian publik setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es viral di media sosial.

Aksi Gus Miftah yang mengolok seorang penjual es keliling terekam dalam video yang viral di media sosial baru-baru ini. Video tersebut diambil saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang pada Senin (25/11). Menanggapi insiden ini, Gus Miftah telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Gus Miftah kemudian mengunjungi kediaman penjual es teh, Sunhaji, untuk meminta maaf secara langsung. Ia datang ke rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Banyusari, Grabag, Kabupaten Magelang, pada Rabu (4/12).

Baca juga: Gus Miftah minta maaf kepada penjual es teh dan masyarakat

Tindakan Gus Miftah yang mendapat kecaman dari netizen semakin memperburuk sorotan publik terhadap dirinya. Tidak hanya itu, insiden tersebut juga memicu munculnya berbagai spekulasi mengenai silsilah keturunannya, yang sempat diragukan oleh sejumlah pihak.

Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur, memastikan bahwa Gus Miftah merupakan keturunan ulama besar asal Ponorogo, Jawa Timur. Dalam penjelasannya, KH Ahmad Fahrur membuktikan bahwa silsilah keturunan Gus Miftah sah dan sesuai dengan fakta.

Lalu, siapa sebenarnya ulama besar yang menjadi leluhur Gus Miftah dan bagaimana dia bisa mendapatkan gelar "Gus"? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Prabowo tegur Gus Miftah terkait pernyataan viral ke pedagang es teh

Asal usul keturunan Gus Miftah

Gus Miftah yang lahir pada 5 Agustus 1981, merupakan seorang mubalig dan juga pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di Sleman. Saat ini, Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Gus Miftah merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo. Dalam garis nasabnya, ia tercatat sebagai keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, yang dikenal memiliki peran besar dalam perkembangan pesantren di daerah tersebut. Ayah Gus Miftah, M. Murodhi, adalah putra dari M. Boniran.

Kiai Muhammad Ageng Besari sendiri adalah seorang tokoh penting yang tidak hanya dikenal sebagai kiai, tetapi juga sebagai bangsawan dan pendiri salah satu pesantren tertua di Nusantara. Pesantren Tegalsari, yang juga dikenal dengan nama Pesantren Gebang Tinatar, menjadi salah satu lembaga pendidikan agama yang berpengaruh di wilayah tersebut.


Baca juga: Menag: Kasus Gus Miftah jadi pembelajaran
Baca juga: Soal kasus Gus Miftah, MUI: Islam menyuruh saling menghormati
Baca juga: Soal kasus Gus Miftah, Cholil Nafis: Pentingnya jaga lisan dalam komunikasi publik
Baca juga: Presidential special envoy Gus Miftah under fire for rude remarks
Baca juga: Pernyataan "Goblok" Miftah Maulana ke penjual es teh jadi sorotan di Malaysia
Baca juga: Menjunjung es teh setinggi langit
Baca juga: Segelas es teh dan martabat yang tak terbeli


Pewarta : M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024