Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani dapat dilakukan hingga 25 Desember 2024.
"Pemesanan tiket melalui aplikasi eRinjani dapat dilakukan paling lambat tanggal 25 Desember 2024 pukul 23.59 WITA," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan kebijakan tersebut dilakukan sehubungan dengan persiapan penutupan jalur destinasi wisata alam pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani serta tutup buku akhir tahun Bendahara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Pendakian Gunung Rinjani ditutup di akhir tahun 2024," katanya.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Lombok lewat jalur Senaru ditutup sementara
Penutupan tersebut dilakukan, karena kondisi cuaca atau puncak musim hujan diprakirakan terjadi awal 2025 dan untuk keselamatan para pendaki.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani agar segera melakukan pemesanan tiket sesuai dengan aturan.
"Warga bisa melakukan pemesanan tiket jika ingin melakukan pendakian Gunung Rinjani 2024, sebelum penutupan jalur pendakian dilakukan," katanya.
Selain itu, ia juga berharap kepada wisatawan maupun masyarakat untuk tetap tetap mematuhi semua aturan yang berlaku demi keamanan, kenyamanan dan kelestarian alam di kawasan Gunung Rinjani tetap terjaga
"Pendakian harus melalui jalur resmi dan sesuai aturan," katanya.
Baca juga: Sampah hasil pendakian di Gunung Rinjani Lombok capai 31 ton
Sebelumnya, Balai TNGR menyiapkan sejumlah langkah untuk mewujudkan wisata pendakian nol sampah ke Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Tahun 2025, kami melakukan zero waste agar tidak ada lagi potensi sampah yang diangkut ke atas (Gunung Rinjani)," kata Yarman.
Yarman menuturkan pendakian nol sampah itu mulai diterapkan pada April 2025, setelah penutupan selama tiga bulan. Setiap tahun, pada Januari sampai Maret, aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani selalu ditutup untuk memberikan waktu pemulihan lingkungan.
Pada 2023, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencatat jumlah kunjungan pendakian ke Gunung Rinjani sebanyak 140 ribu orang.
Dari total kunjungan itu menghasilkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sebesar Rp14,7 miliar dan perputaran uang di masyarakat sebesar Rp79 miliar.
Gunung Rinjani memiliki enam jalur pendakian dan maksimal pendaki yang diperbolehkan berwisata ke gunung tersebut hanya sebanyak 400 orang setiap hari.
Baca juga: WNA asal Irlandia terjatuh saat pendakian di Gunung Rinjani Lombok
Baca juga: Pendakian jalur Air Berik bisa sampai Danau Segara Anak Gunung Rinjani Lombok