Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir diprediksi terjadi sampai Selasa, (10/12).

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram di Mataram, Senin, mengatakan, hal tersebut sesuai dengan informasi yang diterima dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Zainuddin Abdul Madjid (ZAM).

"BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Wilayah Kota Mataram terjadi sejak 4-10 Desember 2024," katanya.

Selain Kota Mataram, beberapa wilayah lain yang terdampak juga seperti di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima dari pagi hingga dini hari.

"Terkait dengan itu, kami mengingatkan masyarakat agar tetap waspada ketika hendak beraktivitas di luar rumah," katanya.

Baca juga: Antisipasi pohon tumbang, Perantingan pohon di Mataram libatkan mitra

Begitu juga dengan masyarakat di pesisir pantai agar tetap waspada, terutama nelayan diharapkan sementara tidak melaut.

Sesuai dengan prediksi BMKG menyebutkan, gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.

"Kategori tinggi gelombang di Samudera Hindia Selatan NTB, bisa mencapai 2,5-4 meter," katanya.

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi di perairan NTB awal Desember 2024

Oleh karena itu, lanjut Irwan, dalam edaran BMKG tersebut juga disampaikan agar semua pihak terkait memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kemudian melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Baca juga: Masyarakat diminta waspadai cuaca ekstrem di wilayah NTB

Selain itu, para pemangku kepentingan diminta menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan, pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

"Semoga dengan komitmen dan melalui kerja sama melakukan langkah antisipasi, bisa mengurangi dampak risiko bencana," katanya.

Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia
Baca juga: Hujan sepanjang hari bakal guyur NTB
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi di perairan NTB awal Desember 2024
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai cuaca ekstrem di wilayah NTB


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024