Mataram (ANTARA) - PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengimplementasikan gasifikasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap (PLTMGU) Lombok Peaker, di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional pembangkit sekaligus mendukung inisiatif energi bersih yang lebih ramah lingkungan.

Gasifikasi ini menjadi momen penting bagi PLTMGU Lombok Peaker karena untuk pertama kalinya pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar gas. Sebelumnya, pembangkit ini mengandalkan bahan bakar jenis B35.

Dengan beralih ke gas, PLN tidak hanya memanfaatkan energi yang lebih ekonomis, tetapi juga meningkatkan keandalan listrik yang sangat dibutuhkan pada masa-masa penting seperti Nataru.

"Alhamdulillah hari ini kami berkumpul di Lombok Peaker untuk melakukan pengujian gas sebagai bahan bakar yang selama ini menggunakan bahan B35. Harapannya, gasifikasi ini dapat mendukung inisiatif energi bersih sekaligus meningkatkan keandalan kelistrikan," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo.

Menjelang Natal dan Tahun Baru tahun ini, PLN mencatat bahwa Sistem Lombok memiliki daya mampu mencapai 408 MW dengan proyeksi beban puncak tertinggi sebesar 348 MW.

Hal itu memberikan cadangan daya sebesar 60 MW. Dengan adanya gasifikasi ini, PLN berharap dapat semakin menambah keandalan sistem kelistrikan sehingga masyarakat dapat merayakan Nataru dengan nyaman tanpa gangguan listrik.

Proses gasifikasi ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang terukur. PLN telah menjadwalkan pengujian proteksi dan perubahan mode operasional, pembebanan awal, hingga tahap terakhir yaitu Reliability Run. Tahapan-tahapan ini memastikan bahwa penggunaan bahan bakar gas berjalan optimal tanpa mengganggu stabilitas sistem kelistrikan.

Langkah strategis ini diambil sebagai upaya PLN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat NTB, khususnya menjelang perayaan besar yang membutuhkan suplai listrik andal.

Baca juga: BPJS Kesehatan meluncurkan buku perjalanan satu dekade pelaksanaan JKN

Penggunaan gas sebagai bahan bakar pembangkit tidak hanya lebih ekonomis dibandingkan solar, tetapi juga mendukung efisiensi operasional pembangkit di masa mendatang.

"Dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan efisien, penggunaan gas diharapkan dapat mendukung operasional pembangkit secara optimal. Selain itu, gas juga merupakan sumber energi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, sejalan dengan komitmen PLN terhadap pengembangan energi hijau," ucap Sudjarwo.

PLN UIW NTB memastikan kesiapan infrastruktur dan koordinasi antarunit untuk kelancaran proses transisi bahan bakar ini. Langkah ini menjadi bukti komitmen PLN dalam menjaga keandalan listrik serta mendorong efisiensi operasional yang lebih baik di wilayah NTB.

Baca juga: Menkes sebut belum ada kenaikan iuran BPJS pada 2025

"Kami berharap langkah ini dapat menjadi terobosan baru dalam pengelolaan pembangkit listrik di NTB. Dengan penggunaan gas, kami optimis dapat memberikan layanan yang lebih andal, efisien, dan ramah lingkungan kepada masyarakat," kata Sudjarwo.

PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan energi yang lebih berkualitas demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Gasifikasi PLTMGU Lombok Peaker menjadi bukti implementasi energi yang lebih efisien dan hijau. Dengan langkah ini, PLN tak hanya menjaga keandalan kelistrikan pada momen penting seperti Nataru, tetapi juga membawa dampak positif bagi efisiensi biaya dan lingkungan di masa mendatang.


Pewarta : Awaludin
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024