Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan tim kesehatan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus membantu kelancaran kegiatan perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan tim kesehatan Natal dan tahun baru (Nataru) tersebut bergabung dengan tim keamanan yang dibentuk oleh jajaran TNI/Polri.
"Kami sifatnya mendukung, dengan menyiagakan petugas pada tiga titik posko pengamanan yang dibentuk Kepolisian," katanya,
Baca juga: Dishub siapkan strategi kelancaran lalu lintas saat Nataru 2025 di Mataram
Tiga posko pengamanan Nataru di Kota Mataram ada di depan Mataram Mall, pertigaan Pasar Kebon Roek, dan depan Lombok Epicentrum Mall.
Pada satu titik, Dinkes menyiapkan tiga petugas terdiri atas dokter, perawat, dan sopir karena selama siaga di posko pengamanan petugas kesehatan juga menyiagakan mobil ambulans.
"Petugas kesehatan kami siagakan secara bergantian selama 24 jam untuk mengantisipasi hak-hal yang tidak diinginkan terutama gangguan kesehatan masyarakat," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan skenario pengamanan Nataru 2025
Selain itu, Dinkes Kota Mataram juga menyiagakan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama 24 jam pada 11 puskesmas se-Kota Mataram, untuk menjamin masyarakat tetap terlayani meskipun pada hari libur.
Dinas Kesehatan Kota Mataram juga sudah menyebar surat edaran ke 16 rumah sakit se-Kota Mataram, agar semua rumah sakit (RS) siaga untuk penanganan kasus-kasus darurat selama Nataru.
"Kami tidak hanya mengandalkan RS Ruslan Kota Mataram dan RSUP NTB menjadi rujukan, tapi semua RS kami minta siaga untuk menjadi rujukan kasus gawat darurat," katanya.
Misalnya ketika ada kasus gawat darurat di sekitar Posko Kebon Roek, petugas bisa langsung merujuk pasien ke RS terdekat yakni RS Karang Ujung.
"Jika pasien membutuhkan penanganan lebih intensif, barulah akan kami rujuk ke RS Ruslan Mataram atau RSPU NTB," katanya.
Baca juga: Gerakan pangan murah digelar di Mataram jelang Nataru
Di samping itu, lanjut Emirald, petugas juga akan memastikan pasien yang ditangani sudah terakomodasi dalam UHC (Universal Health Coverage) BPJS Kesehatan.
Namun demikian, pihaknya mengingatkan bahwa kasus yang terjadi akibat hobi, kecelakaan karena balap liar, mabuk-mabukan, dan lainnya tidak terakomodasi UHC.
"Hal itu perlu di atensi sebab penanganan kasus kami evaluasi kasus per kasus, agar kami tidak menyalahi administrasi UHC," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram turunkan tim pantau kondisi kesehatan warga pesisir
Tim kesehatan di Mataram disiapkan jelang Nataru 2025
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan. ANTARA/Nirkomala