Olah-olah, itulah nama masakan khas Lombok yang satu ini. Tampilan sayur-sayuran segar yang ditaburi bawang dan cabe, sungguh sangat menggugah selera.
Menu masakan khas Lombok ini memang sangat mudah ditemui ketika Lebaran Ketupat. Sebab, hampir setiap warga setempat membuat masakan ini.
Meski begitu, di hari-hari biasa, olah-olah juga tidak terlalu sulit ditemui. Cukup banyak warung atau rumah makan menyediakan menu masakan ini. Salah satu warung makan yang selalu setia menyediakan olah-olah dapat ditemui di Sukaraja, Ampenan.
Warung makan itu selama ini dikenal dengan masakan olah-olahnya. Bahkan, warung yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut, tetap setia melayani pelanggannya dengan menu olah-olah, kendati menu lainnya juga mereka tawarkan.
Rasa gurih dan pedas yang menonjol dari masakan khas Lombok tersebut. Rasa gurih tidak hanya dari santan, tetapi juga dari terasi. Sedangkan rasa pedas, begitu menusuk dari cabe rawit.
Untuk memasak olah-olah, tidak terlalu sulit. Bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan pun cukup tersedia di pasar-pasar, bahkan pasar tradisional sekalipun.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak olah-olah diantaranya berupa satu ikat daun pakis, tauge, kacang panjang, kecipir.
Sedangkan bahan untuk bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe besar, terasi, garam, vetsin, santan kanil.
Cara mengolahnya, bahan satu per satu direbus dalam air yang ditambah dengan garam secukupnya kemudian diremas-remas.
Sementara bahan untuk bumbu semua diiris tipis-tipis lalu digoreng/ditumis. Terasi ditumis tersendiri, dan santan kanil direbus pula tapi tidak boleh sampai pecah. Jika santan pecah, akan mempengaruhi rasa kurang lezat.
Bumbu-bumbu yang telah digoreng tadi dipisahkan jadi dua bagian, kecuali terasi. Satu bagian dicampur dengan terasi, diremas-remas dengan santan kanil. Setelah itu baru dicampur dengan sayur-sayuran yang telah direbus dan diremas.
Bahan dan bumbu yang tercampur jadi satu tersebut kemudian ditaburi dengan bahan bumbu yang tidak diremas seperti bawang, cabe rawit dan cabe besar. Dengan demikian, tampilan yang segar semakin manis dan
menumbuhkan selera makan.
Olah-olah tidak dihidangkan sendiri. Olah-olah biasa dihidangkan atau disajikan bersama dengan lontong atau ketupat. Karena itu, olah-olah juga menjadi menu masakan utama ketika Lebaran Ketupat.(*)
Menu masakan khas Lombok ini memang sangat mudah ditemui ketika Lebaran Ketupat. Sebab, hampir setiap warga setempat membuat masakan ini.
Meski begitu, di hari-hari biasa, olah-olah juga tidak terlalu sulit ditemui. Cukup banyak warung atau rumah makan menyediakan menu masakan ini. Salah satu warung makan yang selalu setia menyediakan olah-olah dapat ditemui di Sukaraja, Ampenan.
Warung makan itu selama ini dikenal dengan masakan olah-olahnya. Bahkan, warung yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut, tetap setia melayani pelanggannya dengan menu olah-olah, kendati menu lainnya juga mereka tawarkan.
Rasa gurih dan pedas yang menonjol dari masakan khas Lombok tersebut. Rasa gurih tidak hanya dari santan, tetapi juga dari terasi. Sedangkan rasa pedas, begitu menusuk dari cabe rawit.
Untuk memasak olah-olah, tidak terlalu sulit. Bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan pun cukup tersedia di pasar-pasar, bahkan pasar tradisional sekalipun.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak olah-olah diantaranya berupa satu ikat daun pakis, tauge, kacang panjang, kecipir.
Sedangkan bahan untuk bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe besar, terasi, garam, vetsin, santan kanil.
Cara mengolahnya, bahan satu per satu direbus dalam air yang ditambah dengan garam secukupnya kemudian diremas-remas.
Sementara bahan untuk bumbu semua diiris tipis-tipis lalu digoreng/ditumis. Terasi ditumis tersendiri, dan santan kanil direbus pula tapi tidak boleh sampai pecah. Jika santan pecah, akan mempengaruhi rasa kurang lezat.
Bumbu-bumbu yang telah digoreng tadi dipisahkan jadi dua bagian, kecuali terasi. Satu bagian dicampur dengan terasi, diremas-remas dengan santan kanil. Setelah itu baru dicampur dengan sayur-sayuran yang telah direbus dan diremas.
Bahan dan bumbu yang tercampur jadi satu tersebut kemudian ditaburi dengan bahan bumbu yang tidak diremas seperti bawang, cabe rawit dan cabe besar. Dengan demikian, tampilan yang segar semakin manis dan
menumbuhkan selera makan.
Olah-olah tidak dihidangkan sendiri. Olah-olah biasa dihidangkan atau disajikan bersama dengan lontong atau ketupat. Karena itu, olah-olah juga menjadi menu masakan utama ketika Lebaran Ketupat.(*)