Bandarlampung (Antaranews NTB) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginformasikan telah terjadi letusan (erupsi) Gunung Anak Krakatau, di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Kamis, pukul 21.02 WIB.
Melalui rilis PVMBG yang diterima di Bandarlamoung, Kamis, menyebutkan namun, dalam ketuaan itu tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi sekitar 4 menit 52 detik. Teramati lontaran material pijar tinggi 400 meter dari kawah.
PVMBG menegaskan saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pula informasi telah terjadi gempa bumi berkekuatan 3,2 skala Richter (SR) pada Kamis, pukul 21.49,25 WIB, dengan lokasi pada koordinat 6.18 derajat Lintang Selatan (LS), 105.49 derajat Bujur Timur (BT) atau 62 km barat daya Cilegon, Banten. Kedalaman pusat gempa 8 km.
Melalui rilis PVMBG yang diterima di Bandarlamoung, Kamis, menyebutkan namun, dalam ketuaan itu tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi sekitar 4 menit 52 detik. Teramati lontaran material pijar tinggi 400 meter dari kawah.
PVMBG menegaskan saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pula informasi telah terjadi gempa bumi berkekuatan 3,2 skala Richter (SR) pada Kamis, pukul 21.49,25 WIB, dengan lokasi pada koordinat 6.18 derajat Lintang Selatan (LS), 105.49 derajat Bujur Timur (BT) atau 62 km barat daya Cilegon, Banten. Kedalaman pusat gempa 8 km.