Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan validasi data warga nelayan yang terdampak banjir rob akibat cuaca ekstrem.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Lalu Samsul Adnan di Mataram, Selasa, mengatakan validasi data itu dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

"Yang akan kami berikan bantuan hanya kepala keluarga (KK) yang terdampak secara fisik dan ekonomi," katanya.

Baca juga: Warga terdampak banjir rob di Mataram dapat bantuan

Karena itu, pihaknya saat ini masih melakukan validasi data dengan turun langsung ke lapangan sesuai dengan data yang diajukan pihak kecamatan, baik Kecamatan Sekarbela maupun Ampenan.

Dari data dua kecamatan itu, sebutnya, warga yang terdampak banjir rob akibat gelombang pasang pada Rabu (18/12-2024) di atas 200 KK.

Namun, setelah divalidasi, katanya, jumlahnya tidak sampai 100 KK. Rinciannya, sebanyak 34 KK di Kampung Bugis, belasan KK di Ampenan Selatan, dan sekitar 20 KK di Mapak, Kecamatan Sekarbela.

"Kalau kami lihat data usulan di atas 200 KK itu memang benar itu warga nelayan," katanya.

Baca juga: Sebanyak 166 rumah warga Ampenan Mataram terdampak banjir rob

Akan tetapi, yang akan diberikan bantuan adalah warga yang benar-benar terdampak secara fisik, misalnya rumah rusak dan secara ekonomi. Artinya, akibat banjir rob itu, mereka tidak bisa beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Sementara pendistribusian bantuan berupa paket sembako, seperti beras, mi instan, sarden, minyak, dan lainnya ditargetkan dalam waktu satu atau dua hari lagi.

"Begitu data selesai, bantuan langsung kami distribusi," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram mengimbau masyarakat pesisir waspadai pasang air laut

Samsul mengatakan bantuan dari Dinas Sosial itu sengaja tidak didistribusikan langsung setelah warga terdampak banjir.

Kondisi itu dilakukan agar bantuan tidak tumpang tindih dengan bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) dari pemerintah pusat masing-masing 10 kilogram dan bantuan beras cadangan pangan dari Pemerintah Kota Mataram yang juga masing-masing KK 10 kilogram, yang dibagi langsung saat terjadi banjir rob.

"Agar bantuan ada jeda dan tidak tumpang tindih, kami memanfaatkan waktu untuk validasi data agar tepat sasaran," katanya.

Melalui kebijakan itu, pihaknya berharap warga yang terdampak banjir rob bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan untuk keberlanjutan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram
Baca juga: BPBD Mataram mengimbau warga pesisir waspadai potensi banjir rob
Baca juga: Kondisi 37 KK yang dievakuasi akibat banjir rob membaik


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024