Kupang (Antaranews NTB) - Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora mengatakan pemerintahannya siap mengembangakanBunga Sakura sebagai salah satu tujuan wisata baru di wilayah paling timur Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, itu.
"Ada ratusan anakan pohon Sakura yang sedang diperbanyak oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk siap dikembangkan secara besar-besaran mulai tahun 2019 ini," kata Gidion Mbilijora ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (5/1).
Ia mengatakan, pengembangan objek wisata baru ini dimulai dengan penanaman anakan pohon Sakura pada sejumlah titik di dalam Kota Waingapu seperti di depan Kantor Bupati, Lapangan Pemuda, dan Taman Kota.
Ke depan, lanjutnya, Bunga Sakura akan dikembangkan di padang-padang sabana karena iklimnya sangat cocok dengan daerah lahan kering. "Tapi harus ada yang menjaganya untuk mencegah gangguan ternak liar," ujarnya.
Menurutnya, Bunga Sakura di Sumba Timur belakangan ini mulai populer di berbagai kalangan karena diketahui bisa tumbuh dan beradaptasi dengan daerah sabana setempat.
Untuk itu, pemerintahannya dengan dukungan pemerintah provinsi akan mengembangkan secara besar-besaran sehingga menjadi bagian dari tujuan wisata baru.
Baca juga: Wisata Bunga Sakura dikembangkan 2019
Baca juga: NTT kembangkan wisata Bunga Sakura
"Pohon Sakura ini mulai berbunga sekitar bulan September dan bisa bertahan hingga lebih dari dua bulan sehingga cocok menjadi bagian dari tujuan wisata," katanya.
Gidion mengaku optimistis pengembangan wisata Bunga Sakura ini akan menjadi branding baru pariwisata di daerahnya karena selama ini wisatawan hanya bisa menjumpainya di Negara Jepang.
"Sehingga nanti Sumba Timur tidak hanya terkenal dengan wisata alam sabana dan pantai yang indah, keunikan megalitik, kuda sandelwood, kain tenun, dan lainnya tapi juga ada wisata baru yaitu Bunga Sakura," katanya.
"Ada ratusan anakan pohon Sakura yang sedang diperbanyak oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk siap dikembangkan secara besar-besaran mulai tahun 2019 ini," kata Gidion Mbilijora ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (5/1).
Ia mengatakan, pengembangan objek wisata baru ini dimulai dengan penanaman anakan pohon Sakura pada sejumlah titik di dalam Kota Waingapu seperti di depan Kantor Bupati, Lapangan Pemuda, dan Taman Kota.
Ke depan, lanjutnya, Bunga Sakura akan dikembangkan di padang-padang sabana karena iklimnya sangat cocok dengan daerah lahan kering. "Tapi harus ada yang menjaganya untuk mencegah gangguan ternak liar," ujarnya.
Menurutnya, Bunga Sakura di Sumba Timur belakangan ini mulai populer di berbagai kalangan karena diketahui bisa tumbuh dan beradaptasi dengan daerah sabana setempat.
Untuk itu, pemerintahannya dengan dukungan pemerintah provinsi akan mengembangkan secara besar-besaran sehingga menjadi bagian dari tujuan wisata baru.
Baca juga: Wisata Bunga Sakura dikembangkan 2019
Baca juga: NTT kembangkan wisata Bunga Sakura
"Pohon Sakura ini mulai berbunga sekitar bulan September dan bisa bertahan hingga lebih dari dua bulan sehingga cocok menjadi bagian dari tujuan wisata," katanya.
Gidion mengaku optimistis pengembangan wisata Bunga Sakura ini akan menjadi branding baru pariwisata di daerahnya karena selama ini wisatawan hanya bisa menjumpainya di Negara Jepang.
"Sehingga nanti Sumba Timur tidak hanya terkenal dengan wisata alam sabana dan pantai yang indah, keunikan megalitik, kuda sandelwood, kain tenun, dan lainnya tapi juga ada wisata baru yaitu Bunga Sakura," katanya.