Mataram (Antaranews NTB) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan yang melancarkan strategi "Shifting to the Front", untuk mencapai target nasional 10 juta wisatawan mancanegara pada semester pertama dengan memaksimalkan penggunaan anggaran pada setengah tahun pertama, dan siap menjaring wisatawan dari Spanyol.
Hal tersebut akan menjadi tantangan dan Indonesia harus optimis dapat mencapai 10 juta pengunjung di semester pertama, demikian Menpar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Antara London, Senin.
Kemenpar mengawali tahun 2019 dengan menetapkan target 10 juta wisman pada semester I, salah satu cara yang dilakukan adalah menggenjot promosi pariwisata di sejumlah negara di wilayah Eropa untuk wisman pada semester I.
Selain promosi di negara Belanda, Austria, Luksemburg, dan Finlandia, Kemenpar juga melakukan promosi di Spanyol dengan berpartisipasi pada pameran Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid 2019. Pameran pariwisata terbesar di Spanyol ini yang akan diadakan di Feria de Madrid, Spanyol, selama lima hari mulai tanggal 23 hingga 27 Januari mendatang.
Director of Marketing Development for Europe Region, Agustini Rahayu kepada Antara London, Senin menyebutkan dalam pameran yang diadakan untuk ke-39 kalinya Indonesia yang diwakili Kementerian Pariwisata menempati lahan seluas 130,5 m2 terletak di hall 6 stand number 6D07, dengan memfasilitasi 18 industri yang terdiri dari tiga hotel/akomodasi, 14 travel agent/tour operator, 1 BUMN pariwisata.
Paviliun Indonesia masih akan mengangkat tema kapal Phinisi dan menampilkan nuansa Bali, ujarnya.
Saat ini Spanyol menempati posisi ke-7 dalam hal jumlah kunjungan wisatawan dari Eropa ke Indonesia. Grafik pertumbuhan wisman Spanyol terus menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2017, sejumlah 81.690 wisman Spanyol berkunjung ke Indonesia, dan meningkat menjadi 86.558 atau naik sebesar 5,95% di tahun 2018
Pada tahun 2018 lalu FITUR Madrid diikuti oleh 10.190 exhibitors dan dihadiri oleh 250.980 pengunjung dari 165 negara dengan skema tiga hari pertama untuk trade fair (B2B) dan dua hari terakhir untuk consumer day (B2C).
Menurut Agustini Rahayu, beberapa aktifitas dalam Paviliun Indonesia, antara lain Business to Business (B2B) merupakan aktifitas sellers meet buyers yang bertujuan untuk memfasilitasi transaksi penjualan paket-paket wisata Indonesia. Business to Consumer (B2C) merupakan aktifitas sellers meet customers dimana pengunjung umum mengunjungi para sellers untuk mendapatkan informasi seputar paket wisata Indonesia sekaligus melakukan transaksi pembelian paket wisata yang dikehendaki.
Paviliun Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan budaya yang bertujuan memberikan gambaran kekayaan budaya Indonesia berupa pertunjukan tari tradisional Indonesia serta karnaval. Selain itu, juga terdapat demo body painting/henna serta pemutaran film di TVC tagline Wonderful Indonesia yaitu explore further, ajakan untuk mengeksplor keindahan alam, kesenian dan kerajinan yang unik, musik yang khas, kekayaan gastronomi, serta destinasi wisata.
Selain itu paviliun Indonesia menyediakan Hospitality Corner yang merepresentasikan keramahan masyarakat Indonesia dimana akan disajikan kopi tradisional Indonesia dengan citarasanya sudah tidak diragukan lagi. (*)
Hal tersebut akan menjadi tantangan dan Indonesia harus optimis dapat mencapai 10 juta pengunjung di semester pertama, demikian Menpar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Antara London, Senin.
Kemenpar mengawali tahun 2019 dengan menetapkan target 10 juta wisman pada semester I, salah satu cara yang dilakukan adalah menggenjot promosi pariwisata di sejumlah negara di wilayah Eropa untuk wisman pada semester I.
Selain promosi di negara Belanda, Austria, Luksemburg, dan Finlandia, Kemenpar juga melakukan promosi di Spanyol dengan berpartisipasi pada pameran Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid 2019. Pameran pariwisata terbesar di Spanyol ini yang akan diadakan di Feria de Madrid, Spanyol, selama lima hari mulai tanggal 23 hingga 27 Januari mendatang.
Director of Marketing Development for Europe Region, Agustini Rahayu kepada Antara London, Senin menyebutkan dalam pameran yang diadakan untuk ke-39 kalinya Indonesia yang diwakili Kementerian Pariwisata menempati lahan seluas 130,5 m2 terletak di hall 6 stand number 6D07, dengan memfasilitasi 18 industri yang terdiri dari tiga hotel/akomodasi, 14 travel agent/tour operator, 1 BUMN pariwisata.
Paviliun Indonesia masih akan mengangkat tema kapal Phinisi dan menampilkan nuansa Bali, ujarnya.
Saat ini Spanyol menempati posisi ke-7 dalam hal jumlah kunjungan wisatawan dari Eropa ke Indonesia. Grafik pertumbuhan wisman Spanyol terus menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2017, sejumlah 81.690 wisman Spanyol berkunjung ke Indonesia, dan meningkat menjadi 86.558 atau naik sebesar 5,95% di tahun 2018
Pada tahun 2018 lalu FITUR Madrid diikuti oleh 10.190 exhibitors dan dihadiri oleh 250.980 pengunjung dari 165 negara dengan skema tiga hari pertama untuk trade fair (B2B) dan dua hari terakhir untuk consumer day (B2C).
Menurut Agustini Rahayu, beberapa aktifitas dalam Paviliun Indonesia, antara lain Business to Business (B2B) merupakan aktifitas sellers meet buyers yang bertujuan untuk memfasilitasi transaksi penjualan paket-paket wisata Indonesia. Business to Consumer (B2C) merupakan aktifitas sellers meet customers dimana pengunjung umum mengunjungi para sellers untuk mendapatkan informasi seputar paket wisata Indonesia sekaligus melakukan transaksi pembelian paket wisata yang dikehendaki.
Paviliun Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan budaya yang bertujuan memberikan gambaran kekayaan budaya Indonesia berupa pertunjukan tari tradisional Indonesia serta karnaval. Selain itu, juga terdapat demo body painting/henna serta pemutaran film di TVC tagline Wonderful Indonesia yaitu explore further, ajakan untuk mengeksplor keindahan alam, kesenian dan kerajinan yang unik, musik yang khas, kekayaan gastronomi, serta destinasi wisata.
Selain itu paviliun Indonesia menyediakan Hospitality Corner yang merepresentasikan keramahan masyarakat Indonesia dimana akan disajikan kopi tradisional Indonesia dengan citarasanya sudah tidak diragukan lagi. (*)