Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan sebanyak 15 pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir di kota itu.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Senin, mengatakan sebanyak 15 pohon tumbang itu merupakan jumlah akumulasi dari hari Sabtu (8/2).

"Khusus hari ini akibat cuaca ekstrem terjadi tujuh pohon tumbang yang tersebar pada beberapa titik," katanya.

Untuk penanganan pohon tumbang tersebut, katanya, tim Kesiapsiagaan Bencana Kota Mataram sudah langsung melakukan evakuasi begitu ada laporan tim dari BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun ke titik lokasi.

Baca juga: Cuaca ekstrem di Mataram diprediksi hingga 10 Februari

Sejauh ini semua pohon tumbang, kata dia, sudah bisa ditangani sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat di sekitarnya. Dari 15 itu sekarang tinggal penanganan pohon tumbang jenis Kenari di samping Kantor Gubernur NTB.

"Penanganan pohon tumbang di samping kantor gubernur sedikit agak lama, karena ukuran pohon yang besar dan tinggi. Tapi kami targetkan hari ini sudah selesai," katanya.

Selain pohon tumbang, lanjut Irwan yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP Kota Mataram, akibat cuaca ekstrem sepekan ini juga berdampak pada gelombang pasang, banjir, jebolnya tanggul aliran Kali Ancar di wilayah Kekalik, tapi untuk penanganan sudah dikoordinasikan dengan Dinas PUPR, beberapa rumah rusak karena puting beliung di Babakan dan Ampenan.

Baca juga: Wali Kota Mohan imbau masyarakat Mataram waspadai cuaca ekstrem

Selain itu juga terjadi genangan, kata dia, namun genangan itu merupakan titik lama yang tidak terlalu mengkhawatirkan sebab setelah hujan reda air akan surut.

"Genangan terjadi karena volume air tidak sesuai kapasitas saluran. Alhamdulillah, sejauh ini dampak cuaca ekstrem masih bisa ditangani cepat dan tepat," katanya.

Kendati demikian BPBD Kota Mataram mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, apalagi potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi sampai tanggal 13 Februari 2025.

BPBD Kota Mataram baru menerima informasi lanjutan dari BMKG menyebutkan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem mulai tanggal 10-13 Februari di Kota Mataram dan sekitarnya.

"Karena itulah masyarakat harus tetap waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika tidak ada kebutuhan mendesak sebaliknya tetap berada di dalam rumah," katanya.

Baca juga: Waspada!! Cuaca ekstrem di NTB berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025